Hidup Rukun

25
Jun

Mazmur 133

Jika ada masalah dalam hidup berkomunitas, kita harus ingat, masalah itu tidak pernah berdiri sendiri, selalu ada kaitan dengan yang lainnya. Mari kita tidak memakai jari telunjuk untuk menunjuk, tetapi memakai jari telunjuk untuk mengaku bahwa kita ada andil didalamnya. Dengan cara demikian, kita bisa menciptakan kerukunan dan kesatuan dalam komunitas kita.

Apa kata Mazmur 133 tentang kerukunan atau hidup rukun itu

  1. Hidup Rukun Itu Baik & Indah (ayat 1)
    Pemazmur pada ayat 1 memakai kata baik dan indah. Pada waktu Allah menciptakan dunia dan isinya, maka Allah mengatakan semuanya itu baik (Kejadian 1:10, 25). Baik sesungguhnya memiliki makna ganda, makna pertama baik berarti baik, artinya sudah sesuai dengan maksud dan tujuan Allah. Makna kedua, baik berarti indah artinya apa yang Allah ciptakan berjalan harmonis. Coba bayangkan, kalau yang baik itu tidak berjalan harmonis. Bumi yang baik itu berjalan semau-maunya, pasti akan terjadi kekacauan.
    Untuk kehidupan manusia, artinya baik menunjuk pada sifat atau karakternya. Sementara indah itu menunjuk pada hasil yang dibuatnya. Orang yang baik hatinya akan menghasilkan tindakan yang indah. Seorang pecinta kerukunan atau seseorang yang selalu menginginkan ada ketenangan dilingkungan dimana ia berada, ia patut mendapatkan berkat kehidupan yang sepantasnya.
  2. Pembawa Rukun Mendapat Kehormatan (ayat 2)
    Kehormatan yang kita inginkan tidak selalu muncul dari perjuangan kita. Adakalanya, kehormatan itu justru kita terima saat kita tidak mementingkan diri kira sendiri dan merendahkan diri kita. Kehormatan tidak selalu kita terima sejalan dengan kerja keras kita, tetapi selalu sejalan dengan niat hati kita yang baik.
    Pemazmur pada ayat 2 berkata, orang yang mencintai kerukunan diibaratkan minyak yang baik yang dicurahkan diatas kepala. Minyak pada masa Perjanjian Lama minyak dipegunakan untuk pentahbisan seorang Imam, Nabi dan Raja. Ketiga jabatan ini pada masa itu adalah jabatan rohani/spiritual. Jadi, setiap orang yang membawa rukun adalah seorang yang mewakili Allah dalam dunia ini, dan ia patut mendapat kehormatan sebagai Pembawa Damai
  3. Pembawa Rukunan Diberkati Dan Menjadi Berkat (ayat 3). Gambaran orang yang membawa damai pada ayat 3, adalah seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Gunung Hermon terletak pada ketinggian 2814 M di atas permukaan laut. Embun dari gunung Hermon membuat subur di sekitarnya. Banyak ahli mengatakan tidak mungkin embun dari Hermon itu bisa sampai ke gunung-gunung Sion, karena Hermon itu jauh dari Sion , antara Utara dan Selatan. Gunung Sion adalah tempat dimana bait Allah berada. Secara sederhana orang yang membawa damai akan menerima berkat sekalipun secara manusia mungkin mustahil. Bahkan kehadiran orang yang membawa rukun, akan berdampak kepada seisi rumahnya, kepada orang-orang sekitarnya dan sampai ke rumah Tuhan. Orang yang membawa damai membuat keluarga atau gereja diberkati Tuhan. Gereja akan dipenuhi pengunjung karena ada kerukunan. Gereja dan anggota gereja diberkati Tuhan.

Leave a Comment