Yairus

22
Nov

Pdt. Wahyu Pramudya
Lukas 8:41-56

Di dalam hidup ini, hal yang tidak menyenangkan bisa saja terjadi, dan ketika itu terjadi, dia datang dengan hentakan yang luar biasa dan membuat kita bingung harus berbuat apa dan pertolongan ke siapa.

Dalam bagian surat yang ditulis oleh Lukas, kita bertemu dengan Yairus, seorang kepala rumah ibadat. Saat itu, anak perempuan satu-satunya yang berumur 12 tahun hampir mati.

Ia pun melakukan apa yang dilakukan oleh seorang ayah yang sangat mencintai anaknya dan ingin yang terbaik untuk anaknya. Ia mencari pertolongan dan usahanya yang tidak menyerah ini membawanya bertemu dengan Yesus.

Ketika dia datang pada Yesus, bisa saja muncul berbagai asumsi di kalangan tertentu, terlebih sehubungan dengan posisinya sebagai kepala rumah ibadat, namun demi cinta pada anaknya, dia mengabaikan semua pandangan orang.

Ada saat dalam hidupmu, kejutan datang dalam keadaan yg tidak menyenangkan, dan ketika matamu gelap kamu bisa melakukan hal yang tak terduga. 

Dalam potongan surat Lukas, Yesus setuju untuk mengikuti Yairus ke rumahnya.

Tetapi di dalam perjalanan, seorang perempuan sakit pendarahan 12 tahun menjamah jubah Yesus, disembuhkan, dan membuat Yesus berhenti. Setelah itu, Yesus berbincang-bincang dengan perempuan itu.

Bagi Yairus, bukannya ini adalah sebuah interupsi? Tidakkah Yesus sadar betapa daruratnya permintaan Yairus? Bila wanita itu sudah sakit selama 12 tahun, apakah ia tidak bisa menunggu sebentar lagi dan membiarkan Yesus menyembuhkan anaknya terlebih dahulu?

Ketika “interupsi” sedans berlangsung, ada seseorang yang datang menghadap Yairus dan berkata bahwa sudah terlambat, anakmu sudah mati.

Bagaimana perasaan anda bila dalam posisi Yairus?

Tetapi kalimat yang keluar dari mulut Yesus adalah kalimat yang aneh. Ia berkata: jangan takut, percaya saja anakmu pasti selamat. Dan ketika Yesus tiba disana, Yesus membangkitkan anak Yairus.

Peristiwa terburuk diubah menjadi terbaik bagi Yairus dan keluarganya. 

Kejutan yang tidak menyenangkan berubah menjadi situasi yang paling buruk. Orang berkata terlambat tidak ada pertolongan. Tetapi bagi Yesus situasi yang paling bawah diubah menjadi panggung yang paling indah untuk mempertontonkan kuasanya. 

Ingat ini! Ketika hal yang tidak menyenangkan mengejutkanmu, dan ketika engkau memutuskan datang pada Yesus pilihan yang tepat, jangan pernah berpikir jalan Tuhan untuk menolong seperti jalanmu. Tidak ada situasi yang paling buruk sekalipun yang tidak bisa diubah Tuhan untuk mempertontonkan kuasa-Nya.

Situasi yang buruk diubah menjadi situasi terbaik ketika kita berserah.

Sebelum kejutan kehidupan menggelapkan mata hati dan pikiranmu sehingga engkau kalap, segera berlutut dan sembah Yesus. Sebab Dia satu-satunya sumber pertolongan.

Leave a Comment