Hidup Dalam Kemenangan

25
Nov

Hidup Dalam Kemenangan

Hakim-Hakim 7:1-25


Permisi bertanya,”Pernahkah Saudara-saudara mengalami suatu masalah yang hampir-hampir mustahil dapat diselesaikan ? Apakah Saudara-saudara melibatkan Tuhan dan teman-teman atas masalah tersebut ? Cara pandang siapakah yang kita pakai untuk menyelesaikan masalah tersebut? Siapakah yang menjadi fokus utama untuk solusi perkara kita?

Di dalam Kitab Hakim-Hakim 7:1-25, Tuhan memakai tiga cara untuk menolong kita meraih hidup dalam kemenangan.

  1. Tuhan yang menguji iman kita (ay. 2-8).

    Ketika Gideon telah mengumpulkan 32.000 tentara untuk bersiap-siap melawan tentara Midian yang berjumlah 135.000 tentara (Hakim-hakim 8:10). Tuhan berkata kepada Gideon,”Anak buahmu terlalu banyak. Aku tidak mau memberikan kemenangan kepada Israel atas orang Midian, sebab nanti mereka berpikir mereka menang karena kekuatan sendiri.” Tuhan berkata kepada Gideon, “Siapa yang merasa takut suruhlah mereka pulang ke rumahnya.” Maka secara mengejutkan 22.000 orang yang pulang; dan hanya 10.000 orang yang tinggal.

    Lalu Tuhan berkata lagi kepada Gideon,”Anak buahmu masih terlalu banyak. Bawalah mereka ke sungai. Di sana Aku akan menyaring mereka untuk kamu.” Singkat cerita yang minum air menggunakan telapak tangannya sebanyak 300 orang. Semua yang lain berlutut dan menjilat seperti anjing. Kemudian Tuhan berkata kepada Gideon, “Dengan ke 300 yang minum dengan telapak tangan, Aku akan membebaskan kamu dan memberikan kemenangan kepadamu atas orang Midian.” Gideon menyadari bahwa Tuhan melakukan semuanya demi kebaikan Israel dan dirinya agar mereka tidak menjadi terlalu bangga jika mereka menang, melainkan karena Tuhan.

    Bagaimana dengan iman Saudara sekalian? Apakah Saudara siap diuji iman Saudara sekalian?
    Tuhan tidak hanya menguji iman Gideon, namun, cara kedua yang Tuhan pakai untuk menolong kita meraih hidup dalam kemenangan adalah:

  2. Tuhan yang menguatkan iman kita (ay.9-15)

    Tuhan tahu bagaimana caranya menguatkan Gideon, dengan mendengarkan mimpi musuhnya. Ketika Gideon mendengar tentang mimpi orang itu dan artinya, ia pun sujud menyembah Allah. Kemudian ia kembali ke perkemahan Israel dan berkata,”Bersiap-siaplah Tuhan memberikan kemenangan kepada atas angkatan perang Midian!” Di sinilah Tuhan tahu bagaimana caraNya menuntun Gideon untuk menguatkan imannya lagi supaya Gideon beroleh keberanian untuk menyerang musuh-musuhnya.

    Tuhan terkadang bisa menuntun kita ke tempat-tempat yang tidak kita inginkan atau terkadang Tuhan mengizinkan masalah-masalah hadir dalam kehidupan kita. Tujuan Tuhan jelas agar kita digembleng dan akhirnya Tuhan menguatkan iman.

    Cara ketiga yang Tuhan pakai untuk menolong kita meraih hidup dalm kemenangan adalah:

  3. Tuhan yang bertindak memberi kemenangan kita (ay.16-22)

    Menjelang tengah malam, Gideon dan ketiga ratus tentara dibagi dalam pasukan tiba di perbatasan perkemahan musuh. Gideon dan pasukannya meniup trompet dan memecahkan kendi-kendi mereka. Kedua pasukan yang lain berbuat begitu juga. Dan pasukan Gideon berteriak ”Pedang untuk Tuhan dan untuk Gideon! “Ketika Gideon dan orang-orangnya sedang membunyikan trompet, Tuhan bertindak membuat angkatan perang musuh saling menyerang satu sama lain dengan pedang.

Saudara-saudara, dengan peralatan yang sederhana serta kerjasama yang baik dan kompak. Maka Tuhan memberi kemenangan kita. Apakah kita percaya cara Tuhan menguji iman kita ? Cara Tuhan menguatkan iman kita, dan cara Tuhan bertindak memberi kemenangan kepada kita ? Tuhan tahu bagaimana cara menuntun kita ditengah situasi yang tidak baik untuk menguji iman, menguatkan iman serta bertindak memberi kemenangan kepada kita agar kehidupan kita bisa memuliakan namaNya. Amin!

 

( Ev. Gunaelson )

Leave a Comment