Jangan Menolak Didikan Tuhan

05
Jul

Jangan Menolak Didikan Tuhan
(Amsal 3:11-12)

Ev. Daniel Yudha

Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. – Amsal 3:11-12

Pada Juni tahun 2019, seorang lansia bernama Lorna dinyatakan lulus menyelesaikan S2 di University of Melbourne, Australia. Ia menjalani proses belajarnya melalui internet. Topik studi yang diambil Lorna ialah pengaruh musik terhadap penderita demensia. Dalam proses belajarnya ia perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi namun dia bersyukur karena mendapat bantuan dari tim IT di kampusnya. Kita melihat bahwa usia tidak membatasi seseorang untuk terus belajar dan berprestasi. Dunia ini menuntut setiap orang untuk kita terusu belajar. Jika tidak mau belajar, maka kita akan ketinggalan dan tidak mampu bersaing.

Demikian pula kita sebagai orang percaya. Sepanjang hidup kita tidak pernah lepas dari didikan Tuhan. Kita tidak boleh merasa sudah pintar dan tidak perlu belajar lagi. Kata “Peringatan” dalam ayat 11 bermakna suatu teguran. Artinya kita harus senantiasa siap diberitahu atau dan menerima perbaikan atas kesalahan kita. Ini jelas bukan hal yang mudah. Semakin bertambah usia, seringkali kita tidak sadar semakin sulit mengakui kesalahan kita. Hal ini dipengaruhi dengan kondisi pencapaian hidup kita sampai saat ini, banyaknya pengalaman membuat kita merasa sudah menjadi orang yang hebat dan sempurna.

Marilah kita punya hati yang lembut untuk diajar. Banyak hal yang masih perlu kita perbaiki dalam hidup kita. Sebagai orang Kristen kadang sifat-sifat manusia lama kita masih terbawa. Kita mungkin masih sangat mudah terpancing emosi, sehingga perkataan kita menyakiti orang lain. Di samping itu seringkali kita juga lebih mengikuti pemikiran atau kehendak kita dibandingkan percaya kepada tuntunan Tuhan. Kelemahan-kelemahan seperti ini perlu dipangkas dari kerohanian kita. Tuhan mau memperbaiki karakter kita, sikap-sikap kita.

Teguran Tuhan mungkin terasa menyakitkan namun itu justru berarti tanda kasih Tuhan pada kita. Ia tidak mau kita celaka oleh tindakan kita. Jika ada doa tidak dijawab atau rencana tidak berjalan sesuai keinginan kita, jangan kecewa pada Tuhan dan meninggalkan-Nya. Mari merenungkan sejenak untuk mengambil hikmat dari setiap peristiwa. Mungkin itu cara Tuhan untuk mendidik kita, untuk mengarahkan kita ke jalan yang benar sesuai rencana-Nya yang indah atas hidup kita. Seperti jika seorang ayah memberikan motor kepada anaknya. Pasti ia mengajari anaknya cara memakai motor dengan baik dan aman. Dan jika anaknya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, sang ayah pasti akan menegur karena tindakannya itu justru akan membawa pada kecelakaan. Demikian pula Bapa kita di surga, menegur kita dan membawa kita pada jalan kebenaran. Karena kebenaran itu akan berbuah kebaikan pada hidup kita.

Sekali lagi marilah kita senantiasa menerima didikan dari Tuhan. Kita percaya bahwa semakin bertambahnya kedewasaan kita, maka semakin banyak kejutan kebaikan yang disiapkan Tuhan bagi kita, sehingga kita harus senantiasa mau diajar sehingga kita siap untuk menerima kejutan dari Tuhan tersebut. Dengan mengikuti didikan Tuhan, kita dipersiapkan menjadi alat dalam pekerjaan Tuhan yang semakin hari semakin berkembang.

Didikan Tuhan dapat kita peroleh melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari. Mari kita memberi waktu merenungkan firman Tuhan. Mari kita terus memiliki rasa haus membaca firman Tuhan, maka kita akan mengalami pertumbuhan rohani hari demi hari. Amin.