Simpati dan Empati

11
Mar

Simpati dan Empati

Pdt.Yoseph Kandano

Baru-baru ini anak saya belajar tentang kata simpati dan empati. Simpati adalah perasaan mengasihi orang lain, sementara empati adalah ikut merasakan apa yang dialami orang lain dan berusaha untuk membantunya. Menariknya, ketika saya mengajari anak saya belajar, terkadang saya temukan keadaan sulit sekali untuk sabar mengajarinya. Rasa kesal, bingung dan mungkin terkadang marah mendorong saya untuk hanya menuntut anak untuk belajar, dan jika belum bisa atau terlalu lama akan dimarahi.

Dua kata ini menarik juga buat saya, karena meski sudah tau apa itu simpati dan empati, tetapi baru benar memahami perbedaannya pada saat menjadi orang percaya. Sejak saya mengenal Yesus secara pribadi, hal pertama yang disadari adalah bahwa Tuhan bukan hanya simpati atau empati pada manusia, tetapi melebihi semua itu. Tuhan mengampuni dan menyelamatkan manusia dari dosa, dengan kasihNya yang begitu luar biasa. Tuhan melalui Yesus anakNya, menjadi sama dengan manusia, rela menggantikan manusia yang seharusnya dihukum karena dosa, dengan cara mati di kayu Salib. Yohanes 10:11a “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba…..”. Yesus mengambarkan dirinya sebagai Gembala, dan yang dilakukan gembala yang baik bagi domba-domba adalah berkorban.

Di dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menjadi dipuaskan saat terus mengingat dan menghayati akan kasih Tuhan, Setiap kali mengingat pengorbanan Yesus di kayu salib, membuatku teringat bahwa saya punya seorang Gembala yang baik, yang akan menolong saya menjalani kehidupan sehari-hari. Tuntunan dan penyertaanNya akan menolong kita melihat pengharapan meskipun berada dalam keadaan yang paling sulit.
BersamaMu Tuhan, akan kulewati semua.