BEKERJA LEBIH KERAS

29
Nov

BEKERJA LEBIH KERAS

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. IKor. 15:10.

Seorang ibu bercerita kepada saya tentang dirinya: saya ini orangnya suka kerja, saya tidak bisa diam. Kalau saya diam, saya rasa badan saya sakit semua, pikiran saya jadi buntu. Tangan say aini tidak bisa diam, saya cari apa saja yang bisa saya kerjakan.

Dalam kehidupan kita, kita dapat menjumpai ada orang-orang yang seperti ibu itu, yang suka bekerja, kalau tidak kerja, badan rasanya sakit semua. Tapi di satu sisi, kita dapat menjumpai ada orang yang tidak suka bekerja, alias M.A.L.A.S.

Rasul Paulus seorang pekerja keras, dia bekerja lebih keras untuk pekerjaan pemberitaan Injil, dibandingkan para rasul lainnya. Kita dapat membaca dalam Alkitab, bagaimana rasul Paulus menghadapi banyak rintangan karena pekerjaan pemberitaan Injil, namun rasul Paulus tidak undur, dia tetap giat bekerja siang dan malam.

Mengapa rasul Paulus bekerja begitu keras? Apa yang mendorong rasul Paulus bekerja begitu keras, buat Tuhan?. Jawabnya adalah: “Kasih karunia Tuhan”. Ya, Kasih karunia Tuhan yang telah menyelamatkan dia, mendorong, menggerakkan dia untuk bekerja keras bagi pekerjaan pemberitaan Injil. Dan kasih karunia Tuhan pula yang menyertai dan memampukan dia untuk mengerjakannya.

Orang Percaya, dipanggil untuk Bekerja lebih Giat bagi pekerjaan Tuhan. Bagaimana caranya?. Untuk mengerjakannya, tidak perlu harus lulusan sekolah Alkitab dulu, jadi Pendeta dulu. Marthin Luther berkata: Kita adalah “Jari jemari Allah”, saluran kasih pemeliharaan-Nya bagi sesama. Tuhan bekerja melalui kita.

Jadi, apapun profesi kita, baik sebagai suami, ibu rumahtangga, pemimpin di kantor, karyawan di tempat kerja, sebagai pelajar, pelayan Tuhan di gereja, Mari kita miliki semangat bekerja bagi Tuhan. Bekerja lebih giat dengan segenap hati untuk Tuhan, sesuai karunia, potensi yang Allah percayakan kepada kita, baik dalam pekerjaan sehari-hari, maupun dalam pelayanan kita, sehingga rencana keselamatan Allah bagi mereka yang belum percaya, dapat digenapi melalui diri kita. Amin.

“BEKERJA LEBIH GIAT BAGI TUHAN, OLEH KARENA KASIH KARUNIA ALLAH DALAM DIRI KITA DAN OLEH KARENA KASIH KARUNIA ALLAH YANG MENYERTAI KITA”