HOMOSEKSUAL: Bawaan Sejak Lahir?

16
May

HOMOSEKSUAL: Bawaan Sejak Lahir?
Roma 1:26-27

Deddy Corbuzier sempat mengunggah video podcast berjudul Video berjudul “Tutorial Jadi G4y di Indo . . .” Video ini bikin heboh, dan akhirnya dihapus dari youtube! Setelah video ini viral, semakin banyak diskusi bermunculan seputar LGBT. Salah satunya adalah “Bagaimana jika homoseksual ternyata adalah bawaan sejak lahir?”

Saudaraku, berpegang pada pandangan yang dinamakan penentuan genetik/ genetic determinism (yang lalu dikaitkan dengan faktor medis) ini, pembela homoseksualitas menganggap homoseksualitas justru adalah korban. Jadi bagimana, tepatkah argumen ini? Dari beberapa argumen yang dapat diangkat, Saya mengajak setiap kita kali ini menengok dua di antaranya.

Pertama, berbicara soal faktor biologis, maka jangan tinggalkan faktor biologis yang lain yang lebih penting: yaitu bentuk kelamin pria dan wanita (yang tentu justru saling melengkapi). Jadi, yang namanya dorongan seksual tidak harus berujung pada tindakan seksual. Sama halnya orang yang punya kecenderungan untuk menjadi tamak, tidak harus berujung pada tindakan tamak, bukan?

Memang, ada banyak alasan mengapa orang menjadi homoseksual (adanya trauma di masa lalu, faktor lingkungan tempat tumbuh besar, dan yang lainnya). Semua faktor ini bisa memberi dorongan pada seseorang untuk jatuh dalam homoseksualitas. Namun, hal ini tetap tidak bisa dijadikan pembenaran.
Kedua, Roma 1:26-27 mengontraskan homoseksualitas dengan persetubuhan yang wajar. Jadi, homoseksualitas bukan sekadar pilihan seksual (atau kecenderungan seksual); Ini adalah penyimpangan seksual!

Rasul Yakobus mengajarkan bahwa tidak semua keinginan adalah dosa. Keinginan baru berubah menjadi dosa apabila dibuahi (1:14-15). Roh Kudus yang berada di dalam diri kita akan memampukan kita untuk mengendalikan diri dan hidup meredeka. Bukankah ini menjadi berita augerah bagi mereka yang bergumul dengan kecenderungan ini? Ada kok pengharapan untuk menang!

Tentu kaum homoseksual adalah korban! Akan tetapi, bukan korban genetik, melainkan korban dosa dan tipu daya Iblis. Justru, kita perlu mengenalkan mereka pada kebenaran yang sejati. Kebenaran yang juga sudah terlebih dulu mentransformasi hidup setiap kita.

KAUM HOMOSEKSUAL BUKAN UNTUK DIPANDANG RENDAH, TETAPI UNTUK DIKENALKAN PADA KASIH ALLAH.