Saling Menerima

08
Jul

Saling Menerima
Roma 15: 7

Ada sepasang suami istri dengan seorang anak mereka suatu waktu sedang berlibur di sebuah kota di Pulau Jawa. Dan ketika mereka tiba dihotel, sebut saja hotel ABC, tempat mereka menginap keluarga ini disambut oleh staf hotel tersebut. Sambutan dari staff bagian depan hingg bagian resepsionis yang sangat ramah dan sangat menolong tamu yang datang hingga bisa check in kamar dengan cepat dan mudah. Keramahan pelayanan para staff hotel yang baik sekali dirasakan keluarga kecil ini selama menginap beberapa hari di hotel tersebut. Meskipun keluarga ini secara penampilan hanya biasa saja, sangat sederhana, dan warna kulit yang tampak berbeda dengan orang-orang di kota tersebut. Hal ini membuat pasangan suami istri ini merasa sangat nyaman, dan senang menginap di hotel tersebut. Bahkan mereka sangat merekomendasikan hotel itu, dan akan menginap di sana jika datang kembali ke kota itu. Para staff hotel ini sangat memahami pentingnya tamu hotel mendapatkan sambutan/penerimaan yang baik melalui keramahan dan pelayanan yang baik dari semua staff. Ketika para tamu mendapatkan sambutan dan pelayaan yang ramah dan baik mereka merasa senang dan nyaman, para tamu merasakan penerimaan yang baik.

Di semua tempat tidak hanya di resto dan hotel atau tempat-tempat wisata, orang-orang perlu untuk merasa diterima dengan baik. Dalam sebuah kelompok atau komunitas, orang akan senang, nyaman dan bertahan dikomunitas tersebut jika merasa diterima dengan baik. termasuk dalam gereja. Gereja harusnya menjadi tempat untuk menerima semua orang tanpa memandang suku, warna kulit, dan status sosial seseorang. Gereja harusnya menjadi tempat bagi orang berdosa yang membutuhkan Injil, tempat orang-orang yang hancur untuk dipulihkan, tempat orang-orang yang lemah dikuatkan.

Setiap orang Kristen yang telah menerima kasih karunia Allah dalam Kristus harusnya hidup saling menerima satu dengan yang lain, tanpa memandang suku atau status sosial, tanpa memandang dirinya lebih baik atau lebih layak dari orang berdosa lainnya, dari orang yang lemah iman. Alkitab menyatakan dalam Roma 15: 7 “Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah”. Firman Tuhan mengatakan karena Yesus Kristus telah lebih dulu menerima kita yang berdosa dan tidak layak ini. Yesus Kristus rela datang ke dalam dunia untuk mati dan menebus kita meskipun kita tidak layak untuk menerima anugerah tersebut. Oleh karena Kristus telah menebus kita maka kita diterima sebagai Anak-Anak Allah, menjadi keluarga Kerajaan Allah. Kita sebenarnya tidak layak memandang diri kita lebih baik, lebih rohani dari siapapun.

Sebuah sambutan/penerimaan tentunya tidak hanya dengan kata-kata manis, tapi tunjukkan melalui Tindakan kasih yang nyata misalnya perhatian dan empati, dukungan lainnya akan membuat seseorang merasa dirinya diterima dalam sebuah kelompok atau komunitas orang Kristen. Dengan demikian diharapkan mereka yang sedang bergumul dalam dosa, orang yang hancur, yang lemah akan menemukan Injil dan mengalami perjumpaan dengan Kristus, mereka dipulihkan juga oleh Kristus Tuhan.

Biarlah renungan ini mengingatkan dan mendorong setiap kita untuk berupaya terus saling menerima dengan tulus satu dengan lainnya, karena Kristus telah menerima kita lebih dulu tanpa memandang status kita sebagai orang berdosa. Mari dengan pertolongan Tuhan kita berusaha menyambut dan menerima dengan sukacita orang yang datang dalam gereja kita tanpa memandang status dan latar belakang mereka.

Soli Deo Gloria