Kerasukan Setan

16
Nov

Kerasukan Setan
1 Yohanes 4:4b

Bapak Ibu Saudara (BIS), bulan Oktober kemarin, 2x komisi pemuda (KPPZ) membahas mengenai kuasa jahat (demonology). Dan salah satu pertanyaan yang seringkali muncul adalah: “Apakah orang Kristen dapat kerasukan setan?” Iya, muncul satu keingintahuan -yang mungkin bagi beberapa orang juga didasari oleh ketakutan- bahwa dirinya bisa saja kerasukan setan. Jadi, bagaimana menanggapi hal ini?

Pertama, perlu dibedakan antara ‘kerasukan setan’ dengan ‘dipengaruhi setan’. Henry C. Thiessen, dalam bukunya ‘Lectures in Systematic Theology’ membedakannya sebagai berikut: “Dipengaruhi setan merupakan pekerjaan setan yang berada di luar diri orang tersebut, sedangkan kerasukan setan artinya pekerjaan setan di dalam diri seseorang lebih permanen.” Tentu konsep ‘kerasukan setan’ di sini berbeda dengan konsep ‘semua manusia yang berbuat dosa karena dipengaruhi setan’.

Yang kedua, kalau definisi ‘orang Kristen’ di sini yang dimaksud adalah ‘seorang pengikut Kristus yang sejati’, yang di dalam dirinya ada Pribadi Roh Kudus yang bersemayam; tentu jawaban cepat dari pertanyaan yang terlontar adalah ‘TIDAK’. Ketika seseorang percaya pada Kristus, maka Roh Kudus akan memenuhinya (Ef. 1:13). Tidak mungkin Roh Kudus dan roh kegelapan berada di dalam satu tubuh.

Adanya Roh Kudus yang bersemayam di dalam hati orang percaya ini adalah sebuah jaminan yang melegakan. Karena kuasa-Nya jauh lebih besar daripada kuasa yang setan miliki. 1 Yoh. 4:1b, “sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Walter Martin menegaskan hal ini, “Ketika iblis mengetuk pintu hati orang Kristen, Roh Kudus membukanya, dan berkata: ‘Pergilah!’”

Jadi, sudah bisa tidur nyenyak malam ini?