Mari Melaju Untuk Indonesia Maju

16
Aug

“Mari Melaju Untuk Indonesia Maju”
Nehemia 1-2

Dalam kitab ini, kita menemukan kisah yang menginspirasi tentang Nehemia, seorang pemimpin yang bertekad membangun kembali tembok kota Yerusalem. Meskipun kisah ini terlampau jauh dari kita, namun pesan dan prinsipnya tetap relevan bagi kita.

Nehemia pada waktu itu sedang menjabat sebagai juru minuman raja, dia berada di puri Susan pada waktu ia mendengar berita ini. Diceritakan bahwa pada waktu itu keadaan orang Israel baru saja atau belum lama kembali dari pembuangan di Babel yang merupakan penghukuman Tuhan atas dosa-dosa mereka. Tembok Yerusalem dan bait Allah runtuh sehingga perlu dibangun, juga kerohanian orang Israelpun perlu dipulihkan, oleh karena itu kitab Nehemia berbicara mengenai pembangunan tembok Yerusalem dan pemulihan kerohanian orang Israel. Tembok dan pintu gerbang kota merupakan lambang kedaulatan suatu bangsa, apabila keduanya runtuh hal ini menyatakan runtuhlah kekuatan dan kehormatan suatu bangsa. Hal inilah yang menjadi berita dukacita yang mendalam bagi Nehemia.

Pada waktu Nehemia mendengar hal itu, ia bisa saja menganggap hal tersebut bukanlah bagiannya. Dia bisa saja berkata: “Saya kan tidak ada di Yerusalem, tempat saya adalah di kerajaan raja Artahsasta, biarkan orang lain saja yang mengurus persoalan itu, banyak orang lain yang bisa peduli atau dipakai oleh Tuhan untuk mengurus persoalan itu.” Nehemia juga dengan mudahnya dapat menganggap bahwa hal itu bukan tanggung jawabnya, karena jelas ia telah memiliki tanggung jawab sendiri dalam kerajaan raja Artahsasta. Namun di ayat 4, firman Tuhan mencatat setelah Nehemia mendengar tentang kehancuran itu, dia merenung, berdoa, berpuasa, dan meratap karena dia tahu Allah memanggilnya untuk terlibat. Dan di keseluruhan pasal 2 kita dapat melihat bagaimana Allah menuntun Nehemia memulai panggilannya bagi bangsa Yahudi.

Di bulan kemerdekaan ini, sungguh rindu untuk mengajak setiap kita melihat peran kita masing-masing dalam mengisi kemerdekaan yang telah Allah berikan. Jika Nehemia dipanggil dan diutus Allah untuk peduli dan berkarya bagi bangsanya, kita pun dipanggil Allah untuk peduli dan berkarya bagi bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia. Kita adalah bagian dari bangsa dan negara yang diberikan oleh Tuhan. Tantangan dan masalah di sekitar kita adalah tanggung jawab kita. Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia yang memberkati bangsa ini. Jangan tidak peduli atau mengharapkan orang lain untuk bertindak.
Seperti Nehemia, marilah kita berdoa dan memohon kepada Tuhan: “Pakailah saya, gerakkanlah saya, dan tunjukkanlah apa yang dapat saya kerjakan bagi bangsa dan negara ini agar Indonesia dapat terus melaju menuju kemajuan yang lebih baik lagi, amin.”