Di Panggil Untuk Melayani

14
Sep

Matius 20:20-28

I. Pendahuluan

Saudara tahu perbedaan Pekerjaan dengan Pelayanan? Berikut perbedaannya : Bila anda melakukannya untuk mendapat nafkah, itu PEKERJAAN. Bila anda melakukannya karena untuk Tuhan, itu PELAYANAN. Bila yang anda pikirkan hanya kesuksesan, itu PEKERJAAN. Bila yang anda pikirkan hanya kesetiaan, itu PELAYANAN. Bila anda berhenti karena tidak ada yang berterimakasih, itu PEKERJAAN. Bila anda terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal siapapun, itu PELAYANAN. Bila anda terus keluar karena ada yang mengeritik, itu PEKERJAAN. Bila anda terus bekerja sekalipun dikritik habis-habisan, itu PELAYANAN. Gereja yang biasa-biasa saja hanya dipenuhi oleh orang-orang yang BEKERJA. Gereja yang luar biasa dipenuhi oleh orang-orang yang MELAYANI.

II. Pokok Bahasan

Di usia gereja kita yang telah mencapai 88 tahun, gereja seperti apakah yang kita harapan. Gereja yang luar biasa dipenuhi oleh orang-orang yang melayani. Dari Matius 20:20-28, ada 3 hal yang perlu kita ketahui sebelum kita melayani.

1. Panggilan melayani adalah pangilan yang istimewa, mulia dan kudus (ayat 26)

Perlu kita sadari bahwa kita adalah orang yang berdosa, sementara Tuhan yang empunya ladang pelayanan adalah kudus. Kalau kita bisa dipanggil untuk melayani itu adalah anugerah Tuhan. Dan panggilan melayani, adalah panggilan melayani Kristus adalah Raja Mulia (Yesaya 9:5; Filipi 2:10-11). Ketika kita dipanggil melayani, mari kita memberi respon yang benar, bahwa panggilan itu istimewa, mulia dan kudus. Oleh sebab itu kita harus fokus kepada Kristus yang memanggil kita untuk melayani. Dengan tetap fokus kepada Kristus, itulah yang membuat kita berkenan kepada-Nya.

2. Mengapa kita harus melayani (ayat 28)

Seorang pendeta pusing karena banyak jemaatnya tidak bersedia melayani. Lalu pada hari minggu ia membuat sedikit perbedaan dalam ibadah. Ketika jam ibadah dimulai, tidak ada yang naik ke podium sampai selesai ibadah. Yang ada hanya pendeta yang menyampaikan khotbah dan doa berkat. Jemaat heran dengan ibadah hari ini. Lalu jemaat bertanya kepada pendeta, kenapa tidak ada pelayan hari ini. Pendeta menjawab karena tidak ada yang bersedia melayani.

Mengapa kita harus melayani? Ada 3 alasan : Pertama, melayani adalah respon kita atas anugerah keselamatan yang kita telah terima. Melayani berarti bayar hutang kepada Tuhan. Kedua, respon ketaatan kita kepada perintah Tuhan. Orang lain tahu kita taat kepada Tuhan, yaitu dengan melayani. Ketiga, sebagai bentuk pengembangan talenta yang Tuhan berikan. Melayani barulah kita bisa menjadi hamba yang baik da setia.

3. Bagaimana kita harus melayani

Ada 3 macam orang dalam merespon pelayanan. Pertama macam bola bilyar, yaitu selalu didorong-dorong baru mau melayani. Kedua, macam perahu layar, yaitu selalu dibawa angin, ini ciri pelayan yang tidak berpendirian. Ketiga, macam jam gedung. Macam ketiga ini yang harus menjadi cita-cita pelayan, yakni selalu konsisten seperti jarum jam terus berputar bagaimanapun keadaannya. Dari sini kita bisa belajar, bagaimana kita melayani : Bertanggungjawab seperti jarum jam terus berputar karena bertanggungjawab. Rendah hati, sekalipun jam berada di tempat tinggi, ia tetap berputar dengan setia dan rendah hati. Penuh rasa syukur, karena jam gedung menjadi patokan buat orang-orang lain. Penuh suka cita, walaupun diterpa panas, dingin, hujan, debu dsbnya, jam gedung tetap perputar dan berdentang tanda ia hidup.

( Pdt. Anggung Istianto )

Leave a Comment