Menaruh Belas Kasihan

28
May

Menaruh Belas Kasihan
Pdt Anggung Istianto

Amsal 14:21
“Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.”

Seorang anak penjual kue, dengan agak sedikit memaksa berkata kepada seorang pemuda, “ayo, beli dong kue saya.” Kalau kue saya tidak habis, saya tidak boleh pulang. Pemuda ini hatinya tegerak, lalu membeli semua kue anak ini.

Tergerak hati adalah awal perbuatan kebajikan. Tanpa hati yang tergerak, sulit rasanya bisa berbelaskasihan. Di Amsal 14:21, penulis menghubungkan menghina sesama dengan menaruh belaskasihan. Apa artinya bagian ini? Hati-hati, ketika kita melihat ada orang yang menderita, kita bisa mengeluarkan kata-kata umpatan, seperti itu “karena kamu jahat”, “malas”, “tak tahu bersyukur” dsbnya, dari pada menolong.

Yang dikendaki Tuhan ialah, tidak menghina tetapi menolong, kalau tidak mau menolong jangan menghina apalagi sampai menindas.

Kita harus ingat, Tuhan senantiasa berpihak dan membela orang-orang yang menderita dan tertindas. Berbelas kasihan itu artinya berpihak kepada Tuhan.

“Ketika kita tidak berpihak kepada orang yang tertindas, kita menjadi penindas”

Leave a Comment