Korban Keselamatan

08
Feb

Korban Keselamatan

Ev. Daniel Yudha

Nats: Imamat 3:6-8

Bangsa Israel memiliki banyak aturan di dalam mempersembahkan korban, antara lain aturan bagi korban sajian, korban bakaran, korban keselamatan dan lain-lain. aturan-aturan ini diberikan karena korban ini memiliki makna sangat penting, yaitu untuk memohon pengampunan dari Tuhan atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Aturan yang sangat sering ditemui adalah korban harus dari ternak yang tidak bercacat, dan darahnya harus disiramkan ke mezbah sekelilingnya.

Hal ini mengingatkan kita pada Korban Penebus Dosa yang sejati yaitu Tuhan Yesus.  Pada saat ini setiap orang yang percaya pada Kristus, baik orang Israel maupun bangsa-bangsa yang lain, tidak perlu memberikan korban binatang untuk memperoleh keselamatan dari Tuhan, karena Kristus telah rela menjadi Korban Keselamatan. Dengan demikian manusia tidak memerlukan usahanya sendiri untuk memperoleh keselamatan. Dan bahkan hanya Kristuslah yang mampu melakukannya karena Ia adalah Allah dan juga manusia yang tidak bercacat atau bercela oleh dosa. Di dalam Surat Ibrani dikatakan; “Dan karena kehendak-Nya inilah ktia telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus” (Ibrani 10:10). Hutang dosa manusia telah dibayar lunas oleh Kristus dan bukan karena perbuatan baik kita. Keselamatan yang kita dapatkan hanyalah oleh iman kepada Yesus Kristus.

Persembahan yang kita berikan pada saat ini adalah bentuk ucapan syukur kita atas kebaikan Tuhan. Karena kasih-Nya yang begitu besar, Ia rela memberikan Anak-Nya yang Tunggal menderita dan mati untuk menggantikan kita yang seharusnya menerima hukuman atas dosa-dosa kita. Ucapan syukur tersebut kita berikan melalui hidup kita dengan senantiasa memuliakan Tuhan. Kasih karunia yang Tuhan berikan bukanlah untuk kita sia-siakan atau membuat kita kembali hidup dalam dosa. Akan tetapi haruslah menjadi pendorong bagi kita untuk meninggalkan dosa-dosa kita, hidup senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Kita hendaknya senantiasa hidup seturut firman Tuhan dan melayani Dia sepanjang hidup kita. 

Oleh sebab itu marilah kita dengan penuh ucapan syukur mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1).Amin.

Leave a Comment