ASAL-ASALAN

18
Feb

ASAL-ASALAN

Ev. Lydia H. Mulyono

Apapun yang kamu lakukan, lakukan dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Kolose 3:23

 

ASAL-ASALAN. Pernahkah saudara memperhatikan anak-anak kecil di stopan lampu lalu lintas, dengan kemucing di tangannya, dia mendatangi mobil yang sedang berhenti dan melap kaca mobil. Tidak peduli kaca mobil itu sudah bersih atau masih kotor, bahkan kaca mobil yang mengkilappun disapunya, bukan bikin bersih malah jadi kotor. Kita mungkin merasa geli melihatnya, atau bahkan merasa terganggu. Namun disatu sisi, kita berusaha memahami, bahwa anak itu melakukan pekerjaan yang “asal” itu demi untuk sesuap nasi.

 

Saya terpikir, bagaimana mental asal-asalan itu diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan kehidupan kita sebagai orang percaya? Asal kelihatan bekerja, asal kelihatan ikut menyumbang, asal kelihatan berbuat baik, asal kelihatan melayani, asal kelihatan beribadah, bahkan asal percaya Tuhan, tanpa mengerjakan keselamatan yang Tuhan berikan, seperti melakukan kehendak Tuhan.

 

Mental asal-asalan ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan. Tuhan mau kita mengasihi Dia harus dengan segenap hati. (Matius 22:37). Semua yang kita lakukan harus dilakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Tidak ada tempat di Sorga bagi “si asal-asalan”.

 

Percaya Tuhan, nggak boleh asal-asalan. Dan itu akan mempengaruhi semua yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana? Masih mau asal-asalan?

 

Nggak mau ah. 

 

IMAN YANG NGGAK ASAL-ASALAN AKAN NYATA JUGA MELALUI PERBUATAN KITA SEHARI-HARI.

Leave a Comment