BERPALING DAN HIDUP BENAR DIHADAPAN TUHAN

12
May

BERPALING DAN HIDUP BENAR DIHADAPAN TUHAN
(2 Taw. 34:2)

Ev. Jean M

Yosia adalah seorang penerus kerajaan Yehuda yang dipakai Tuhan untuk melakukan reformasi besar di tengah-tengah keadaan yang sebenarnya tidak mendukungnya secara rohani untuk mampu melakukan reformasi tersebut. Kakeknya, raja Manasye, menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan Tuhan…” (2 Taw. 33:9). Ayahnya, raja Amon, tidak lebih baik. Ia melakukan “apa yang jahat di mata Tuhan seperti yang dilakukan Manasye, ayahnya” (2 Taw. 33:22). Lahir dan besar dalam tradisi yang penuh kejahatan dan tidak takut akan Tuhan, raja Yosia muda menempuh jalan yang berbeda. Saat usianya baru 8 tahun, ia menjadi raja, tentunya dengan bimbingan para penasihat. Menjelang remaja, hatinya sudah terpaut kepada Allah. Ia mencari Allah Daud, yang memberi kejayaan bagi Israel. Pada umur dua puluh enam tahun ia mulai membangun kembali bait Allah lalu menemukan gulungan Kitab Suci yang menuntunnya kepada reformasi kerohanian Yehuda.

Dari kisah raja Yosia kita dapat belajar arti dari hidup yang berpaling kepada Tuhan. Keadaan tidak selalu mendukung kita agar dapat bertumbuh dalam kebenaran. Mungkin kita hadir di tengah-tengah keluarga yang tidak mengindahkan kebenaran Tuhan ataupun lingkungan kita yang tidak mengenal Tuhan. Namun, meskipun demikian kita harus sadar bahwa kehidupan yang benar dihadapan Tuhan hanya didasari oleh tuntunan Tuhan sebagai sumber kebenaran. Seperti yang Yosia perbuat, kita harus memilih untuk mengikut jalan Tuhan serta memiliki komitmen untuk melangkah di dalam kebenaran. Kita harus menyingkirkan hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan dalam diri kita dan membiarkan diri kita sepenuhnya hidup dalam kebenaran Tuhan. Kita yang hidup dalam kebenaran harus senantiasa hadir dan menerapkan hidup yang benar tersebut di tengah-tengah keadaan yang tidak menyenangkan Tuhan sambil meminta pertolongan Tuhan, agar melalui kita suara reformasi besar terjadi di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang ada disekitar kita, secara khusus bagi mereka yang hidupnya tidak menyenangkan Tuhan.

Sudah kita sepenuhnya berpaling dan hidup benar dihadapan Tuhan dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak menyenangkan hati Tuhan dan hadir ditengah-tengah kehidupan yang tidak tinggal dalam kebenaran Tuhan, untuk membawa sesuatu perubahan menuju arah yang berkenan bagi Tuhan?

Kiranya Allah menolong kita untuk melakukan kebenaran ini didalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Tuhan Yesus memberkati.