Cinta Itu So Sweet!

19
Jul

Cinta Itu So Sweet!
Kidung Agung 1:9 – 2:7

Ev. Ronny Budiman

Sore itu, sepasang suami istri terlihat duduk bersebelahan di sebuah kursi taman. Tiba-tiba, si suami mengusap lembut rambut istrinya sambil berbisik, “Mama, kamu cantik.” Sontak istrinya kaget, “Hush! Ngomong apaan sih pa, itu didenger orang lewat, malu sama umur tau!” Si suami tertawa kecil, kemudian kembali berkata, “Seriusan ma, kamu cantik banget lho hari ini.” Wajah si istri berubah masam, lalu dengan jengkel dia berseru, “Oo, jadi itu maksudnya ya? Baru hari ini cantiknya? Jadi, dari tadi itu, cuman mau ngomong kalo kemarin-kemarin itu jelek? Oo, cantikan istri tetangga sebelah ya?”
Duh, memang nasib..seperti biasa, pria selalu salah.

Bapak Ibu Saudara (BIS), mungkin kita tersenyum membaca kisah ini. Tapi mari kita tengok relasi kita sejenak. Apa isi percakapan kita dengan pasangan setiap harinya? Pertanyaan lebih lanjut, kapan terakhir kali kita ada memuji pasangan kita? Atau, jangan-jangan kita punya pengalaman tidak enak, situasi yang mirip kedua pasangan tadi? Niat awalnya hendak memuji pasangan, tapi justru terasa canggung, dan malah berakhir pada pertengkaran.

BIS, LAI memberikan judul perikop ini: “Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji.” Salah satu bagiannya, misalkan pada ayat 15-16, di sana kedua pasangan ini saling memuji,
1:15 — Lihatlah, cantik engkau, manisku,
sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
1:16 — Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik;
sungguh sejuk petiduran kita.

Kitab Kidung Agung menjadi nyanyian pernikahan terbaik yang pernah digubah. Mungkin ketika membaca bagian ini, ada dari kita merasa risih, kok bisa-bisanya ada kalimat seperti ini di Alkitab kita. Maka dari itu, perlu diingat terlebih dulu, bahwa cara memahami kitab Kidung Agung—yang berisi kumpulan puisi cinta ini—bukanlah dengan memisah-misah bagian per bagian; tetapi lebih kepada pembacaan secara keseluruhan dan menikmatinya sebagai ekspresi cinta antara suami istri yang sah di hadapan TUHAN.
Di dalam ikatan pernikahan
yang adalah anugerah pemberian ALLAH,
hasrat menggebu antara dua insan
ditransformasi menjadi ekspresi cinta yang suci & indah.

Mari mengingat kembali bahwa TUHAN menciptakan manusia dengan ‘sungguh amat baik’. Sebelum kejatuhan dalam dosa, ketelanjangan bukanlah satu hal yang porno. Sehingga melalui pembacaan hari ini, kita diajak kembali berefleksi: Walaupun dosa sudah mencemari manusia, terkhusus dalam hidup pernikahan; ALLAH ingin pernikahan itu bisa murni, sehat, dan indah.
Orang kristen boleh dan bahkan seharusnya menikmati
kasih romantis dalam ikatan pernikahan ilahi.

Mari, setelah membaca renungan ini, sama-sama kita ambil satu aplikasi kecil. Mari belajar, ucapkan satu kalimat pujian kepada orang yang kita kasihi. Tentu saja, ucapkan dengan hati yang tulus. Dan lihatlah, senyum manis yang mulai mengembang di sana. Tapi, pastikan dulu pasangan Anda juga sudah membaca renungan ini. Kalau tidak, ya siap-siap saja untuk disalahpahami dan mendadak dapat omelan lagi. ^^ Selamat mencoba!