Merespons Kabar Buruk

04
Aug

Merespons Kabar Buruk
Yesaya 38:1-6

Yesaya 38:1-2 – Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
Yesaya 38:4-5 – Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,”

Beberapa minggu lalu masyarakat kita dikejutkan dengan adanya pembatasan aktifitas yang diperketat. Hal ini menjadi kabar buruk bagi banyak pihak karena akan mengganggu usaha, rutinitas atau kepentingan mereka. Ini jelas membuat beberapa orang merasa cemas atau kuatir. Dalam hidup ini kita pasti pernah beberapa kali mendengar kabar buruk. Berita apa yang paling buruk tentang hidup kita yang pernah kita terima? Mungkin tidak seburuk yang dialami oleh Raja Yehuda, Hizkia.

Di tengah-tengah perjuangannya melawan sakit yang ia dideritanya, ia mendapat kabar dari Nabi Yesaya yang mengatakan bahwa ia tidak akan sembuh dan ia akan mati. Sungguh berita sangat mengejutkan. Suatu pukulan yang sangat berat jika mengetahui waktu kematian kita tidak lama lagi. Sehingga hal ini membuat ia langsung berdoa kepada Tuhan dengan hati yang hancur. Dikatakan bahwa menangislah Hizkia dengan sangat (Yes 38:3). Tuhan mendengar doa Hizkia. Selanjutnya beberapa saat setelah itu dia mendapat kabar bahwa Tuhan memberi dia umur panjang.

Kita perhatikan bahwa Tuhan mendengar seruan orang yang datang kepadanya dengan kesungguhan hati. Tuhan tidak terlalu jauh sehingga tidak menghiraukan panggilan manusia dan Ia tidak menunda-nunda untuk menjawab doa. Dalam 2 Raja-raja 20:4 dikatakan bahwa belum lagi Yesaya keluar dari kediaman Hizkia, Tuhan menyuruhnya untuk berbalik kembali ke Hizkia untuk mengabarkan jawaban doa. Jika doa tersebut sesuai kehendak dan waktu Tuhan terbaik, maka Ia akan segera mengabulkannya. 1 Yoh 5:14 – Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Pada hari-hari ini kita mungkin banyak mendengar kabar tidak mengenakkan. Mungkin saudara atau kerabat kita terkena penyakit, atau mungkin kita juga divonis terkena penyakit yang parah. Namun kondisi ini jangan melemahkan iman kita. Jangan sampai membuat kita kecewa pada Tuhan, meragukan kebaikan Tuhan. Akan tetapi marilah tetap berseru memohon belas kasihan Tuhan. Tuhan mengijinkan pergumulan terjadi untuk menguji iman kita. Saat kita memohon kepada Tuhan, itu menunjukan bahwa kita percaya Tuhan sanggup mengadakan mujizat, kita percaya bahwa tiada yang mustahil bagi Dia. Meskipun nampaknya tidak ada jalan keluar, nampaknya mustahil, namun tetaplah untuk tidak jemu-jemu berdoa. Tuhan Yesus berkata; Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? – Lukas 18:7.

Marilah untuk tidak ragu untuk berdoa saat kita mengalami situasi yang sulit. Dan apapun jawaban doa, itu yang terbaik dari Tuhan. Satu hal yang utama, kita tetap menghadapi semuanya dengan melibatkan Tuhan. Doa menunjukkan kesadaran bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Amin.