Peka terhadap Teguran

27
Sep

Peka terhadap Teguran
Amos 4:6-12

Amos 4:9-10 – “Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku,” demikianlah firman TUHAN. “Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu seperti kepada orang Mesir; Aku telah memunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu dijarah; Aku telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku,” demikianlah firman TUHAN.

Di dalam kehidupan bersosialisasi, setiap orang membutuhkan kepekaan terhadap sekelilingnya. Dengan adanya kepekaan kita bisa memberikan respon yang tepat bagi kebutuhan orang lain. Sebagai contoh, kita harus peka jika teman atau orang terdekat kita bertindak yang tidak seperti biasanya. Kita harus berinisiatif menyelidiki apakah ada masalah di dalam relasi kita. Jika kita tidak ada kepekaan, maka masalah tersebut akan terus terpendam, tidak terselesaikan dan beresiko merusakkan relasi dengan orang lain.

Di dalam bagian Alkitab yang kita bahas kali ini, kita melihat bahwa Tuhan merindukan adanya kepekaan dari Bangsa Israel. Tuhan ingin menyadarkan Israel akan kehidupan mereka yang melanggar ketetapan Tuhan. Tuhan menjelaskan beberapa peristiwa yang di Ia datangkan kepada Israel supaya mereka berbalik kepada Tuhan (ay. 6-11). Bahkan sebanyak lima kali Allah berfirman “namun kamu tidak berbalik kepada-Ku”. Ini menunjukkan bahwa Israel sudah terlalu larut di dalam keberdosaan mereka. Mereka terlalu sibuk dengan keinginan mereka, sibuk memuaskan diri mereka. Sehingga mereka tidak peka lagi akan tanda-tanda peringatan Allah.

Kita juga harus belajar jangan sampai hidup kita sudah sangat jauh dari Tuhan. Terlalu sibuk dengan hal-hal duniawi. Sudah berapa kali kita melewatkan jam-jam ibadah? Sudah berapa lama kita tidak melayani Tuhan? Mari kita merenungkan kehidupan kita. Tuhan pasti mengijinkan beberapa peristiwa terjadi dalam hidup kita. Marilah kita peka apakah itu sebuah peringatan dari Tuhan.

Di samping itu melalui bagian ini kita juga melihat betapa Allah sangat merindukan umat-Nya untuk datang kepada-Nya. Israel begitu berdosa. Begitu mengecewakan, mendukakan Tuhan. Begitu banyak melakukan pelanggaran. Di sini kita melihat kasih Allah begitu besar. Ia tidak membiarkan atau meninggalkan umat-Nya melainkan senantiasa memberikan kesempatan bertobat bagi setiap orang yang menyesali dosa-dosanya. Oleh sebab itu marilah kita saat ini jangan ragu datang kepada Tuhan, mengakui dan mohon ampun atas segala dosa kita. Tuhan menerima kita tanpa memandang masa lalu kita. Tuhan ingin kita terlepas dari dosa kita dan menikmati kasih Tuhan.

Namun selanjutnya Allah pada bagian akhir pasal ini mengatakan bahwa karena Israel tidak berbalik, maka mereka harus bersiap bertemu dengan Tuhan (ay. 12). Ini menunjukkan kekecewaan Allah terhadap ketidakpekaan Israel. Tuhan adalah Pribadi yang panjang sabar akan tetapi Ia tetap harus menegakkan keadilan. Maksud dari kalimat “bertemu dengan Allah” adalah bagaimana suatu saat setiap orang akan bertemu dengan Allah dan dihakimi. Dan pada saat itulah tak ada kesempatan lagi untuk bertobat, hanya menanti hukuman.

Oleh sebab itu, selagi kita masih diberi kesempatan marilah kita berbalik dari segala dosa kita. Marilah kita peka akan bisikan atau teguran Roh Kudus. Marilah kita sampingkan pemikiran diri ataupun keinginan-keinginan pribadi. Namun kita mau menguji segala tindakan kita melalui Firman Tuhan.

Janganlah hidup kita disibukkan dengan hal-hal duniawi. Akan tetapi berikan waktu untuk berdiam diri merenungkan kehidupan kita setiap hari. Kita mau mendengarkan perkataan Roh Kudus menuntun hidup kita. Amin.