Tak Putus berharap

18
Oct

Tak Putus berharap
Nats: Matius 15:21-28

Putus asa adalah sikap hati yang hampir dimiliki dan dialami oleh setiap orang bahkan oleh
orang Kristen dan Hamba Tuhan ketika apa yang menjadi harapnnya itu gagal tidak terpenuhi.

Putus asa bisa berakibat buruk dan berdampak negatif bagi para pelakunya. Misalnya, patah
semangat, tidak ada gairah kerja, ingin meninggalkan kariernya, tidak mau lagi berkomunikasi
dengan orang lain, tidak ada sukacita, kegembiraan dan bisa berakibat buruk pada kesehatannya karena tidak mempunyai nafsu makan.

Dalam 1 Raja-raja 19:4 menceritakan bagaimana Elia mengalami kodisi putus asa yang sangat
besar sehinga imannya sampai melorot dan ia siap untuk menyerah dan mati saja. Ketika kondisi ekonomo Inggris sangat ambruk, Perdana Menteri Inggris berpidato “Jangan menyerah, jangan menyerah dan jangan pernah menyerah!!” Akibat pidato yang menggelegar ini para pengusahaInggris bangkit dan akibatnya perekonomian Inggris pulih kembali.

Firman Tuhan yang kita renungkan tentang seorang perempuan Kanaan yang meminta
pertolongan kepada Tuhan Yesus untuk kesembuhan anaknya perempuan yang kerasukan setan.

Secara etnis perempuan Kanaan ini sadar siapa dirinya yang dianggap rendah oleh bangsa
Yahudi karena dia tergolong orang kafir. Namun karena cintanya kepada anaknya perempuan yang kerasukan setan maka ia nekat untuk datang kepada Tuhan Yesus.

Dalam peristiwa ini, sikap Tuhan Yesus seolah-olah memandang remeh dan hina kepadanya
bahkan dianggap seperti seekor anjing yan gmenjijikkan, tetapi ia bersikeras untuk memohon agar Tuhan Yesus menolong anaknya. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ”Hai ibu besar imanmu maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.”
– Matius 15:28.

Hari ini pada masa pandemi ini Tuhan ingin melihat iman anak-anak-Nya yang tidak putus
asa berharap pertolongan-Nya di tengah-tengah situasi yang sulit dan penuh masalah. Dibutuhkan iman yang tahan uji, iman yang tidak mudah menyerah, iman yang tahan tekanan, iman yang besar mengalahkan keputus-asaan. Percayalah bahwa Tuhan selalu ada untuk mendengar segala doa dan harapan kita. Mazmur 34:18a – Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

Oleh sebab itu menghadapi situasi seperti ini jangan kita berlarut-larut tenggelam dalam
keputus-asaan. Berputus asa sama sekali tidak akan menolong dan tidak akan membawa perubahan apa-apa. Putus asa tidak akan membuat kita lebih baik melainkan semakin memperburuk keadaan. Marilah seperti perempuan Kanaan yang terus-menerus berharap kepada Tuhan Yesus yang mengasihi kita.

“Berdoalah dengan tidak jemu-jemu.”