Bekerja dengan Segenap Hati

10
Dec

Bekerja dengan Segenap Hati

Kolose 3:22 – 24 – Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat , perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Di daerah tempat tinggal kami suatu ketika dilakukan proyek perbaikan jalan. Proyek yang dilakukan adalah mengubah dari jalan aspal menjadi jalan beton. Setelah beberapa waktu, akhirnya jalan beton sudah bisa dipakai. Akan tetapi masih terdapat besi-besi bekas proyek masih tertancap di tengah jalan. Hal ini jelas mengganggu pengendara dan pada malam hari sangat berbahaya karena tidak ada lampu jalan. Beberapa pengguna jalan telah mengeluhkan akan hal ini dan ada pengendara sepeda motor tanpa sengaja terkena besi-besi tersebut. Nampaknya hal ini terlihat sepele bagi pekerja proyek sehingga tidak segera dibereskan.

Seringkali di dalam melakukan pekerjaan, ada hal-hal kecil yang kita anggap remeh. Sehingga setelah kita melakukan tahap besar di dalam pekerjaan kita, maka kita tidak memeriksa lagi. Apalagi jika kita merasa jenuh akan pekerjaan tersebut. Sehingga hasil pekerjaan kita tidak maksimal. Ini menunjukkan suatu sikap bekerja yang setengah-setengah.

Di dalam bagian firman Tuhan pada hari ini, Paulus menasehatkan tentang bagaimana sikap yang benar di dalam pekerjaan. Sebagai orang percaya seharusnya kita melakukan setiap tugas kita dengan segenap hati. Artinya memperhatikan dengan sungguh-sungguh setiap hal yang diperlukan agar pekerjaan kita memberikan hasil yang maksimal. Bahkan kita diingatkan untuk melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Kita tidak melakukan pekerjaan dengan asal-asalan dengan kesadaran bahwa yang menilai pekerjaan kita adalah Raja di atas segala raja.

Melakukan pekerjaan untuk Tuhan juga berarti kita memiliki inisiatif untuk bekerja tanpa harus diingatkan atau didorong-dorong. Melakukan pekerjaan meskipun tidak dilihat oleh tuan kita. Kita sadar selama 24 jam dalam sehari Tuhan memperhatikan kehidupan kita termasuk waktu kerja kita. Dengan demikian kita tidak menunda-nunda menyelesaikan tugas kita. Rasa takut akan Tuhan adalah kunci keberhasilan di dalam pekerjaan. Sikap ini membuat kita setia melakukan tugas sampai selesasi.

Saudara sekalian, mungkin pekerjaan kita pada saat ini bukanlah pekerjaan yang kita impikan. Janganlah kita membanding-bandingkan dengan pekerjaan orang lain. Namun jika kita telah menandatangi kontrak kerja, itu artinya kita dipercaya untuk menyelesaikan satu bagian. Marilah kita lakukan dengan baik dan tidak merusak kepercayaan yang telah diberikan pada kita.

Seharusnya kita senantiasa bersyukur dengan pekerjaan yang ada. Begitu banyak orang yang masih kesulitan mendapat pekerjaan. Banyak orang yang bekerja di daerah yang tidak kondusif. Jika Tuhan masih memberikan keamanan di lingkungan kerja kita, marilah kita gunakan dengan baik kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan.

Kita bersyukur untuk potensi Tuhan berikan bagi kita untuk bekerja. Tuhan telah menganugerahkan kita kepintaran dan kekuatan untuk bekerja dengan baik. Tuhan rindu memakai kita dalam apapun perkerjaan kita, untuk memuliakan nama-Nya. Marilah kita lakukan pekerjaan kita dengan sukacita dan dengan segenap hati. Amin.