Allah Penyedia

07
Jan

Allah Penyedia

Kejadian 1:26-29
1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29 Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Moment menjelang kelahiran seorang anak adalah moment sangat yang dinanti-nantikan oleh pasangan suami-istri. Setiap pasangan pasti sangat bahagia karena dianugrahi seorang anak. Akan tetapi bisa juga masa tersebut menjadi saat-saat yang menguras pikiran. Karena begitu banyak hal yang perlu dipersiapkan. Seperti memilih rumah sakit, mempersiapkan keperluan selama di rumah sakit. Dan yang terpenting adalah mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan sang bayi. Harus ada makanan/minuman yang tersedia, tempat tidur, serta beberapa helai baju yang akan sangat sering diganti. Tak lupa dibutuhkan popok yang sangat banyak. Semua dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi.

Hal ini kurang lebih dapat menggambarkan bagaimana proses penciptaan manusia. Manusia diciptakan bukan pada hari yang pertama melainkan hari ke-6. Sebelum menciptakan manusia, Tuhan menciptakan hal-hal untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ia menyediakan tempat, lingkungan dan makanan yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Semua Tuhan rancangkan untuk menjaga kehidupan manusia. Bayangkan jika manusia dilahirkan sebelum diciptakan daratan, manusia tidak memiliki tempat untuk berpijak.

Ini memperlihatkan betapa Allah sungguh memperhatikan manusia. Ia peduli akan kebutuhan kita. Tuhan tidak menciptakan lalu membiarkan saja. Tuhan benar-benar memastikan bahwa manusia dapat hidup dengan baik. Padahal jika dibandingkan dengan ciptaan lain, manusia begitu kecil, begitu lemah dan rapuh. Bahkan manusia satu-satunya ciptaan yang seringkali melawan Tuhan. Manusia seringkali mengkhianati kesetiaan Tuhan. Kita seharusnya tidak layak menerima segala kebaikan Tuhan.

Oleh sebab itu marilah kita sebagai umat Tuhan, senantiasa hidup penuh ucapan syukur karena Allah yang peduli kebutuhan kita. Marilah kita belajar mengingat berkat-berkat dari Tuhan. Kita tidak mudah bersungut-sungut jika apa yang kita harapkan belum atau tidak tercapai. Melainkan kita mau bersukacita atas segala kebaikan Tuhan..

Selain itu, kita juga tidak perlu hidup di dalam kekuatiran. Khususnya memasuki tahun yang baru. Jika Tuhan mengijinkan kita memasuki tahun yang baru ini, maka Tuhan juga pasti menyiapkan hal-hal yang akan kita perlukan untuk menjalani tahun 2022 seturut dengan rancangan-Nya. Paulus berkata, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19). Oleh sebab itu janganlah kita diliputi pesimisme. Akan tetapi marilah kita hidup di dalam pengharapan pada Tuhan. Marilah kita dengan penuh semangat melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.