KEBANGGAAN DALAM HIDUP

28
Feb

KEBANGGAAN DALAM HIDUP
MAZMUR 34: 1-11

Setiap kita memiliki kebanggan tersendiri, ada yang bangga dengan pencapaian tertentu dalam studinya, dalam pekerjaannya, bangga dengan keluarganya, bangga dengan apa yang dimiliki. Bahkan mungkin Sebagian besar kita bangga memiliki seorang Presiden Joko Widodo. Jika Kita bangga kepada seseorang maka akan sering memujinya, seperti jika kita bangga kepada Presiden Joko Widodo, kita akan memuji kerjanya, prestasinya, dan bahkan pribadi beliau. Tentu ini hal yang wajar atau lumrah kita memiliki kebangaan terhadap seseorang.

Hal yang sama juga terjadi pada Daud dalam bacaan kita hari ini. Daud juga memiliki kebanggan dalam hidupnya, dia berbangga karena Tuhan, atau berbangga di dalam Tuhan, sehingga dirinya dipenuhi hasrat untuk memuji Tuhan di segala waktu, dia ingin terus menerus memuji dan meninggikan nama Tuhan. Bahkan Daud mengajak orang-orang disekelilingnya untuk bersamanya memuji Tuhan.

Daud hanya akan bermegah atau berbangga di dalam Tuhan, ayat 3 “karena Tuhan jiwaku bermegah;…” dalam terjemahan NIV “My soul will boast in the LORD; let the afflicted hear and rejoice”. Daud menyadari dirinya dapat lolos dari bahaya besar hanya karena pernyertaan dan pertolongan Tuhan. Sewaktu dikejar Saul dan Daud terpaksa masuk ke dalam kota Gat yang merupakan wilayah Filistin,. Pada saat itu, Daud berada pada situasi yang terjepit, dan tidak ada jalan keluar, dan akhirnya dia harus berpura-pura menjadi gila di depan Abimelekh dan raja Akhis di kota Gat. Ketika dia berhasil keluar dari kesulitan itu, dia tidak membanggakan dirinya, tetapi dia sadar semua karena pertolongan Tuhan.

Oleh karena semua pengalaman rohani Bersama Tuhan itu, jiwa Daud dipenuhi dengan Hasrat yang selalu ingin memuji-muji Tuhan pada segala waktu, dan kebanggaan hidupnya hanya dalam Tuhan. Daud mengalami dan merasakan kuasa Tuhan, kasih Tuhan dalam hidupnya karena dia hanya percaya dan berserah pada Tuhan. Dia mengandalkan Tuhan khususnya dalam berbagai kesulitan yang dia hadapi.

Orang yang hidup dengan sungguh-sungguh percaya dan berserah atau bersandar pada Tuhan saja akan merasakan kuasa Tuhan, kasih setia Tuhan dalam hidupnya. Seperti yang dikatakan dalam ayat 9 “Kecaplah dan Lihatlah betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya”. Meskipun kita memiliki kekuasaan, kekayaan, teman dan koneksi yang banyak, serta kepintaran, semua ini hanya sarana yang bisa Tuhan pakai untuk menolong dan memberkati kita. Hanya dengan Bergantung dan bersandar terus pada Tuhan, bukan kepada yang lain, kita bisa merasakan dan menikmati kuasa dan kebaikan Tuhan bahkan dalam keadaan sulit sekalipun. Dengan demikian kita akan berbangga di dalam Tuhan, karena penyertaan, dan perlindungan-Nya yang kita rasakan, dan jiwa kita selalu ingin memuji-muji Tuhan.

Mari kita sungguh-sungguh hanya berserah dan percaya pada pertolongan Tuhan dalam menjalani masa-masa sulit. Dan mari juga kita melihat berapa banyak kebaikan Tuhan yang telah kita terima selama ini, agar diri kita selalu ingin meninggikan dan memuji Tuhan.