BERPADANAN DENGAN INJIL KRISTUS

30
May

BERPADANAN DENGAN INJIL KRISTUS
Filipi 1 : 27-30

Ketika melihat berita-berita perjalanan Presiden Jokowi ke daerah untuk kunjungan kerja, seringkali terlihat banyak warga di daerah tersebut menyambut kedatangan beliau. Para warga dengan antusias meyambut kedatangann presiden Jokowi, mereka telihat rela menantikan kedatangan beliau sekalipun harus berdiri lama. Bahkan sekalipun panas atau hujan warga tetap rela tidak beranjak dari tempat mereka untuk menantikan kedatangan Presiden Jokowi ke daerah mereka.

Kita sebagai orang yang telah menerima anugerah Allah dalam Kristus juga saat ini sebenarnya hidup dalam penantian, yakni menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Kita percaya setelah Kristus bangkit dan naik ke sorga, Dia berkata akan Kembali untuk menjemput orang-orang yang dikasihi-Nya. Namun dalam penantian kedatangan Tuhan yang kedua kali kita tahu hidup ini penuh dengan tantangan dan godaan yang bisa menggoyahkan iman. Hidup dalam penantian itu tidak mudah. Bagaimana kita hidup dalam menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali?

Mari Bersama kita baca dan renungkan Filipi 1: 27-28 “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah”

Paulus yang sedang dalam penjara karena Injil menuliskan surat ini untuk meneguhkan dan menasehati jemaat di Filipi yang sedang mengalami penganiayaan, tekanan, kesulitan dari orang-orang Filipi. Ketika menghadapi semua kesulitan dan penderitaan tersebut hidup mereka haruslah berpadanan dengan Injil Kristus. Hidup berpadanan dengan Injil Kristus yang dimaksud adalah hidup yang selayaknya bagi Injil atau sesuai dengan Injil Kristus. Setiap orang yang telah menerima Injil dan dihidupkan oleh Injil seharusnya hidupnya diubahkan oleh Injil, hidupnya digerakkan oleh Injil. Injil tidak hanya dibutuhkan Ketika kita di Injili untuk bertobat, bukan hanya untuk orang yang belum menerima Kristus, atau bukan hanya aksesoris iman atau diri kita, atau bukan sekedar slogan kita. Injil seharunya mempengaruhi semua aspek kehidupan kita, dalam keluarga, pekerjaan, relasi dengan sesame. Inilah hidup yang berpadanan atau sesuai dengan Injil

Hidup berpadanan bagi Injil akan berdampak pada kehidupan kita baik secara personal maupun sebagai satu keluarga Allah, berdampak pada kehidupan jemaat. Kita akan didorong untuk teguh berdiri dalam satu roh dan sehati sejiwa berjuang dalam iman dalam menghadapi berbagai tantangan atau kesulitan yang di alami.

Dalam menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali, apakah hidup kita saat ini sudah dipengaruhi oleh Injil dalam segala aspek? Sudahkah hidup kita layak bagi Injil?

Tuhan menolong dan memberkati