BELAJAR DARI PENGALAMAN

19
Sep

BELAJAR DARI PENGALAMAN
2 TAW 12:1-16

Ada yang ironis terjadi dalam pemerintahan Rehabeam: Ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya semakin teguh, Rehabeam justru meninggalkan Tuhan (1). Akibatnya, Tuhan pun memberikan hukuman dimana di tahun kelima pemerintahannya, Sisak, Raja Mesir menyerang Yerusalem.

Kekalahan demi kekalahan dialami oleh Yehuda, sebuah pukulan telak bagi Rehabeam dan penduduk Yerusalem. Perbendaharaan dalam rumah Tuhan dan juga perisai-perisai yang dibuat Salomo dirampas (9). Semua terjadi karena Tuhan murka atas ketidak setiaan mereka. Murka Tuhan barulah surut ketika Rehabeam merendahkan diri dan ketika Tuhan melihat ada hal-hal baik yang dilakukan Yehuda (10-12). Pintu pengampunanNya tetap terbuka bagi umat yang menyesali dosa-dosanya dan kembali kepadaNya.

Dari kisah yang dituturkan dalam perikop ini, paling tidak ada tiga hal yang dapat kita renungkan. Pertama, Tuhan selalu memberkati orang-orang yang taat dan setia kepadaNya. Kedua, ketika berubah setia, Tuhan tidak segan-segan menjatuhkan hukuman atas umatNya yang berubah setia. Ketiga, pengampunan Tuhan sediakan apabila umatNya berbalik dan mau merendahkan diri di hadapanNya.

Tuhan tidak pernah main-main. Ia juga tidak suka dipermainkan oleh umatNya. Apa yang Ia katakan pada Salomo, Ia buktikan. Siapa yang tetap taat dan setia pada Tuhan akan diberkati, sedangkan yang meninggalkan Tuhan akan mengalami malapetaka dan kehancuran. Kita tentu tidak mau mengalami apa yang telah dialami oleh Rehabeam dan bangsa Israel. Bertobatlah sebelum hukuman Tuhan datang atas kita. Selagi kesempatan itu masih terbuka, mari kita tunjukkan ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan, dengan melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan pada kita. Bergegaslah sebelum terlambat.

Berbaliklah Kepada Tuhan Selagi Masih Ada Kesempatan