JAJAN… BELANJA… SHOPPING….

28
Apr

JAJAN… BELANJA… SHOPPING….

1 Yoh 2:15-16 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

Pernahkah anda membeli suatu barang yang sebenarnya tidak pernah direncanakan atau terpikir untuk dibeli? 99% ya. Itulah kekuatan kata SALE, CUCI GUDANG, PROMO, yang begitu menarik hati. Kita semua memiliki kebutuhan alami, tetapi kebutuhan alami ini bisa diubah menjadi kebutuhan yang dibentuk, yang memang sengaja dibuat oleh iklan, sehingga kita berpikir itu adalah kebutuhan alami. Misalnya: baju adalah kebutuhan alami, tetapi kebutuhan yang dibentuk mengarahkan kita kepada baju merk tertentu. Demikian halnya makanan, kendaraan, gadget, dst.

Gaya hidup konsumtif berusaha mengaburkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kita akan dibuat merasa tidak puas dan merasa belum mencapai apa-apa, sebelum bisa meraih semua keinginan kita. Padahal kita tahu bahwa keinginan manusia tidak ada batasnya. Tanpa sadar, pelan dan pasti, kita akan menjadi semakin serakah, apalagi kehadiran sosmed menjadi tempat yang asyik untuk pamer.

Alkitab tidak melarang kita mengkonsumsi / berbelanja. Ini adalah bagian dari kehidupan kita. Apalagi saat ini kita begitu dimudahkan untuk berbelanja dengan kehadiran online shop. Tetapi hal yang kita perlukan adalah konsep diri yang benar dan pengendalian diri.

Kita memiliki konsep diri yang benar hanya ketika Allah di dalam Kristus memulihkan gambar diri kita. Bahwa berharganya kita bukan dinilai oleh apa yang kita capai, miliki, dan bisa perlihatkan kepada orang lain. Hanya pengorbanan Kristus yang menebus kita dari dosa dan maut, yang membuat kita menjadi berharga di mata Allah. Dengan konsep diri yang benar ini, maka kita mendapatkan kepuasan di dalam Kristus, bukan dari barang-barang dan hal-hal lain yang dibanggakan.

Selanjutnya, melatih diri dalam pengendalian diri. Tentukan prioritas dalam berbelanja! Apa yg benar-benar kita butuhkan, apa yg tidak benar-benar penting. Gaya hidup konsumtif, materialistis, dan hedosnis adalah gaya hidup duniawi, bukan berasal dari Bapa. Karena gaya hidup itu melibatkan kedagingan, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Bijaksanalah menggunakan uang! Itu bukan milik anda! Itu milik Tuhan, titipan Tuhan, dan berkat dari Tuhan.