Siapa yang dapat Kuandalkan?

25
Oct

“Siapa yang dapat Kuandalkan?”
(I Raja-raja 17)

Kisah dalam 1 Raja-Raja 17 membawa kita ke tanah Israel yang saat itu dilanda kekeringan dan kelaparan yang parah. Ketika kelaparan datang, langit menjadi seperti tembaga dan tidak ada tetes hujan yang turun. Penyebab kelaparan ini adalah dosa bangsa Israel. Mereka telah meninggalkan perintah Allah, menyembah berhala, dan menjauh dari Tuhan. Sebagai konsekuensinya, Allah memutuskan untuk menahan hujan, dan tanah Israel menjadi sangat gersang (Ay. 1).

Kelaparan ini membawa dampak yang menggemparkan karena tidak ada kepastian kapan penderitaan ini akan berakhir. Tanah yang subur menjadi gersang, tanaman mati, dan sumber makanan habis. Orang-orang hidup dalam ketakutan dan keputusasaan. Ini adalah salah satu saat-saat yang sangat sulit dalam sejarah bangsa Israel. Dalam situasi seperti ini, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah diuji.

Di tengah kelaparan yang mencekam, Allah mengingat hamba-Nya, Nabi Elia. Allah memberi pesan kepadanya agar ia pergi ke Sungai Kerit, di mana Allah akan menyediakan air dan mengirim burung gagak untuk memberi makan padanya (Ay. 2-4). Ini adalah bukti pengingat bahwa Allah selalu peduli pada kesulitan anak-anak-Nya dan memiliki rencana-Nya sendiri. Elia belajar memercayakan hidupnya sepenuhnya kepada Allah, sekalipun ini adalah tantangan besar baginya. Dan benar, Elia melihat pemeliharaan Allah yang ajaib (Ay. 5-6).
Ketika Sungai Kerit mengering akibat kekeringan yang telah berlangsung lama, Allah memerintahkan Elia untuk pergi ke Sarfat, ke rumah seorang janda yang miskin (Ay. 8-9). Meskipun Sarfat juga dilanda kelaparan, Allah memilih tempat ini untuk menyediakan makanan bagi Elia. Ini adalah pengingat kuat bahwa Allah selalu menyediakan melalui cara-Nya sendiri, dan itu mungkin tidak selalu sesuai dengan ekspektasi manusia. Janda tersebut awalnya hanya memiliki sedikit sisa makanan, tetapi Allah membuatnya bertahan selama beberapa waktu (Ay. 16). Ini adalah contoh nyata dari bagaimana Allah yang berkuasa itu sanggup menyediakan dalam situasi yang penuh ketidakpastian.
Kisah mencapai puncaknya ketika putra janda tersebut jatuh sakit dan meninggal. Allah melalui Elia menghidupkan kembali anak tersebut. Ini adalah pengingat yang sangat mengesankan tentang kemurahan dan kekuasaan Allah. Terkadang, dalam saat-saat paling suram, Allah dapat memberikan kehidupan yang baru dan tak terduga. Keajaiban ini juga menguatkan kepercayaan janda tersebut kepada Allah.

Melalui kisah nyata ini, kita melihat bagaimana Allah adalah penyedia yang setia bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Meskipun langit menjadi seperti tembaga dan kelaparan menghantui tanah Israel, Allah tetap memelihara dan menyediakan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu memercayakan hidup kita kepada Allah, bahkan dalam situasi yang tampaknya mustahil. Allah adalah penyedia yang tak pernah gagal mencukupkan kebutuhan anak-anak-Nya dan Dia selalu dapat kita andalkan dalam segala situasi, amin.