TONGKAT SAKTI

22
Mar

TONGKAT SAKTI

Ev. Lydia H.M

“Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.” Hakim-Hakim 3:31

Wouuw, Tongkat Sakti?. Bagaimana kita dapat memilikinya?. Bagi yang suka nonton film Sun Go Kong, pasti tahu, tongkat sakti Sun Go Kong diperoleh dengan cara, ia harus berkelana, menjelajah lautan dan berkelana ke kerajaan bawah air.

Samgar dapat menewaskan 600 orang, hanya dengan senjata sederhana, yaitu TONGKAT, BUKAN Pedang. Tongkat itu tidak diperoleh melalui berkelana, tetapi Apa yang ada pada dia. Samgar seorang petani biasa, yang dipilih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan orang Filistin.

Apa yang kita pelajari dari kisah ini?
Apa yang ada pada kita akan menjadi Sakti, ketika Kuasa Tuhan bekerja didalamnya.
Tuhan tidak meminta apa yang tidak ada pada kita. Melainkan Apa yang ada pada kita.
Masalahnya adalah Apakah kita telah menemukan tidak, sesuatu dalam diri kita yang Tuhan bisa pakai?. Apakah diri kita sendiri menyadari, yang berharga dalam diri kita?.

Apakah yang berharga dalam diri kita? Tidak perlu berpikir jauh-jauh, yang dekat saja, yaitu Tubuh kita, itulah yang berharga yang kita miliki.

Nick Vujicic, apakah yang dapat membuat dia bisa bergerak dengan cepat? Dia tidak punya tangan, tidak punya kaki. Namun dia menemukan yang berharga dalam dirinya, dia menyadari dirinya mempunyai sesuatu yang berharga dalam dirinya.

Yang menjadi masalah seringkali kita merasa tidak bisa. Ah aku tidak secantik dia, aku tidak sepandai dia, aku tidak sehebat dia.

Yang paling penting adalah:
Menyadari – yang berharga dalam diri sendiri.
Menghargai- Banyak orang yang tidak menghargai dirinya sendiri, maka sering menghina diri sendiri, tidak bersyukur dengan dirinya.
Mengembangkan-Sesuai kapasitas. Banyak orang sekarang mengembangkan otot. Tuhan mau kita kembangkan hati kita. Karena Tuhan tuntut kita Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, akal budi. (Matius 22:37).
Dipersembahkan untuk Tuhan.-Tujuan utama kita melakukan sesuatu adalah dari Allah kepada Allah. (Roma 11:36).

Yang penting kita masih punya Otak/bisa berpikir. Ada orang tidak punya uang, bisa punya uang, mengapa? Karena otaknya jalan. Itu yang membuat berharga, menghargai tubuhnya, mengembangkannya, ada tujuan, dan mempertanggungjawabkan.

“Tongkat dapat berubah menjadi Pedang yang Tajam, ketika kuasa Tuhan bekerja didalamnya”.
“Apa yang ada pada kita akan menjadi Sakti, ketika Kuasa Tuhan bekerja didalamnya”.

Leave a Comment