Mewariskan Janji Allah

14
Apr

Ev. Jean M

Mewariskan Janji Allah
1 Raja-raja 2:1-4

Setiap kita pasti akan mengalami kematian, sekalipun kita tidak tahu pasti kapan waktu yang Tuhan perkenankan bagi setiap kita untuk mengalami kematian tersebut. Kematian adalah akhir dari segala sesuatu dari semua yang dapat kita perbuat, baik itu kepada keluarga, harta, tahkta bahkan seteru-seteru kita sekalipun, sebab sesungguhnya tidak ada lagi yang bisa diperbuat oleh orang yang sudah mati di dunia orang-orang yang masih hidup (Ayub 7:9-10). Oleh sebab itu penting bagi setiap orang untuk memperhatikan bagaimana dirinya hidup, sambil memperhatikan setiap hal yang akan ditinggalkan olehnya di dunia ini nanti.

Daud hanyalah orang biasa yang oleh anugerah Tuhan akhirnya memiliki jabatan raja ditengah-tengah bangsa pilihan Tuhan. Selain itu Daud juga memiliki keluarga, harta yang begitu melimpah, bahkan tidak terlepas dari seteru-seteru yang berusaha untuk mengusik kehidupannya. Dalam kehidupan Daud, semua pengalaman yang dialaminya membuat dirinya mengerti arti dari kesetiaan mengikut jalan Tuhan dan arti dari berpaling kepada hidup yang tidak mempermuliakan Tuhan. Dalam akhir hidupnya, Daud memberikan pesan penting kepada anaknya Salomo yang akan meneruskan takhtanya, agar Salomo berlaku “setia melakukan segala kewajibannya menurut jalan yang Allah perkenankan dan juga hidup benar sesuai dengan hukum yang Allah perintahkan” agar keturunannya tetap kokoh seperti yang janjikan Allah baginya. Daud melihat bahwa kesetiaan serta ketaatan kepada perintah Tuhan adalah yang terutama dari apapun.

       Dari 1 Raj 2:2-4 ini kita mengerti bahwa mewariskan janji Allah adalah hal yang penting. Siapa yang berpegang kepada janji Allah adalah orang yang beriman, dan setiap orang yang beriman  akan hidup dalam kebenaran, sebab Iman menuntun kepada kebenaran (Roma 1:17) dan kebenaran akan membuahkan keberhasilan dalam melakukan setiap perintah-perintah Tuhan. Oleh karena kita tidak tahu kapan waktu kita di dunia ini akan berakhir, maka dalam ketidaktahuan tersebutlah kita mengetahui bahwa Allah menginginkan setiap waktu yang ada haruslah selalu kita pergunakan untuk mewariskan janji Allah yang kita imani ini kepada setiap orang, agar setiap orang hidup dalam kebenaran dan oleh kebenaran tersebutlah kita mengerti dan memperoleh berkat Tuhan dalam kehidupan kita setiap saat.

Leave a Comment