Janji Setia Tuhan

30
Jul

Janji Setia Tuhan
Yesaya 27

Pdt. Char Ley Bun

Sebuah syair lagu berbunyi, Kau yang berjanji, kau yang mengingkari. Kau yang mulai Kau yang mengakhiri. Syair ini menunjukkan inkonsistensi manusia. Mulut manusia mudah mengungkapkan Janji yang indah dan sejuk didengar. Namun, pada kenyataannya sering kali tidak dilaksanakan sehingga menjadi pahit dan menyakitkan hati.

Namun, tidak demikian dengan janji Allah. Allah kita adalah Allah yang adil dan setia. Dia senantiasa menepati PerjanjianNya dan tidak dapat membatalkan PerjanjianNya.

Yesaya 27:1 berbunyi demikian:
Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

Yesaya menyampaikan janji Allah untuk menghukum Lewiatan. Lewiatan adalah gambaran satu kekuatan dahsyat dalam personifikasi ular yang meluncur dan melingkar sebagai lambang dari bangsa-bangsa yang menindas Israel. Janji Allah untuk menghukum Lewiatan ini sebagai bentuk pemeliharaan Allah kepada umat pilihan-Nya dan keselamatan yang dikerjakan-Nya.

Allah yang dilukiskan sebagai penjaga kebun anggur, membuang segala tanaman hama yang merusak tanaman. Namun Allah itu adil, bahkan jika perusak itu mau mencari Allah, maka Allah pun akan menerima mereka. Dia juga memberkati umat-Nya sehingga dapat bertumbuh dengan baik, bertunas, menghasilkan banyak buah hingga semua orang dapat menikmatinya. Allah memberikan syarat untuk pemulihan Israel, yaitu mereka harus menyingkirkan segala berhala yang mereka sembah dari tengah-tengah mereka.
Keadaan Israel akan dipulihkan. Kota yang semula kosong dan gersang akan kembali dipenuhi. Penduduknya yang terserak-serak akan dibawa pulang kembali ke Yerusalem dan di sana mereka akan menyembah Allah Israel. Allah pencipta langit dan bumi mengasihi umat pilihan-Nya. Dia akan melindungi mereka dari segala bangsa yang mengancam.

Di tengah-tengah pergumulan kita saat ini melawan penyebaran Covid-19, kita menghadapi kekhawatiran, permasalahan relasi yang sangat rapuh oleh karena begitu kuatnya tekanan hidup yang mempengaruhi emosi, psikis, bahkan iman keyakinan sangat rapuh, masalah finansial, masalah kehilangan pegangan dan harapan. Mari kita berpaling kepada Tuhan dan lebih sungguh untuk berpegang teguh akan janji pemeliharaanNya. Kalau kita mengandalkan Tuhan, maka Tuhan yang setia akan menjaga dan senantiasa menyertai hidup kita. Yakin dan percayalah akan janji setia Tuhan.

Buat kita yang pernah meninggalkan jalan Tuhan atau yang pernah mengabaikan perintah Tuhan, haruslah kita berbalik dan kembali kepada jalan Tuhan, tangan kasih Allah terbuka dan berkenan untuk mengampuni segala dosa kesalahan kita. Dia rindu untuk memberkati kehidupan kita, hingga saat ini Allah tetap adalah Allah yang mengasihi anak-anakNya seperti Bapa yang menantikan anak bungsu pulang dari perantauan, demikian pula Bapa di sorga merindukan anak-anakNya untuk kembali kepadaNya.

Puji Tuhan untuk Allah yang setia dan tidak pernah mengingkari janjiNya. Puji Tuhan karena Tuhan Allah adalah Allah yang penuh kasih dan penuh kemurahan. Amin.