AIR MATA

17
Nov

AIR MATA

Kisah Para Rasul 20:19
dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti air mata adalah air yang meleleh dari mata. Orang mengeluarkan air mata di saat dia menangis, tertawa terbahak-bahak, atau bisa juga karena ada reaksi mata terhadap kotoran yang melengket di mata.

Setiap orang pernah mengeluarkan air mata, kecuali kondisi khusus ada beberapa kasus langka di mana orang tidak mempunyai air mata. Apa yang menyebabkan orang mengeluarkan air mata, dari pengalaman saya melihat bahwa pada umumnya orang mengeluarkan air mata oleh karena permasalahan atau kondisi yang menimpa atau hanya berkaitan dengan dirinya sendiri. Jarang sekali saya menyaksikan orang sampai mengeluarkan air mata oleh karena pihak lain.
Seorang anak kecil menangis di saat mainannya diambil oleh kakaknya. Seorang pemuda menangis di saat mengalami kesedihan karena putus cinta. Orang tua menangis bahagia di saat menyaksikan pernikahan dan kebahagiaan anaknya.

Di dalam Alkitab yang mengkisahkan pelayanan Rasul Paulus, beberapa kali dicatat bahwa Paulus mencucurkan air mata karena kasihNya kepada Tuhan dan jiwa-jiwa yang akan binasa. Kisah Para Rasul 20:19 dan Kisah Para Rasul 20:31 mencatat bagaimana Paulus setiap hari mengingatkan mereka dengan air mata selama tiga tahun, Kis 20:31 “ Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata; 2 Korintus 2:4 “Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.”; dan Filipi 3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Air mata ini bukan tanda kelemahan; sebaliknya, Paulus melihat keterhilangan umat manusia, kejahatan dosa, pemutarbalikan Injil serta bahayanya menolak Tuhan sebagai realitas yang begitu serius sehingga pemberitaannya sering disertai air mata.

Paulus memberitakan apa pun yang dinilainya bermanfaat dan diperlukan untuk keselamatan para pendengarnya. Para pelayan Injil harus setia menyampaikan seluruh kebenaran Allah. Mereka tidak boleh berusaha memuaskan selera sidang pendengar atau memajukan ketenaran mereka. Bahkan jikalau mereka perlu menegur, mengajar ajaran yang menantang prasangka atau menyampaikan prinsip alkitabiah yang bertentangan dengan keinginan sifat berdosa, pengkhotbah yang setia akan menyampaikan seluruh kebenaran untuk kebaikan kawan domba-dombanya.

Lewat kehidupan Rasul Paulus, seorang tokoh Injil Yesus Kristus yang hidupnya terfokus dan sudah dipersembahkan untuk pekerjaan Tuhan, kita memahami hati dan air matanya, apa yang menjadi beban dan pikirannya, yang menjadi sukacita dan penghiburannya semuanya berkaitan dengan pekerjaan Tuhan dan kasihnya kepada orang-orang yang belum percaya untuk memperoleh keselamatan.

Meneladani hidup Paulus, biarlah hidup kita juga terpaut dengan hati Tuhan yang merindukan keselamatan jiwa-jiwa. Apa yang menjadi kehendak Tuhan, kiranya juga menjadi focus dan perhatian kita, yaitu mengasihi dan menangisi jiwa-jiwa yang terhilang dan akan binasa, kiranya dapat menjadi kerinduan kita Bersama.