Trash to Treasure

29
Jul

Trash to Treasure
Nats : Yeremia 18:1-8

Yeremia 18:4 – Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Yeremia 18:6 – “Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!”

Kintsugi adalah sebuah cara unik orang Jepang dalam memperbaiki barang yang sudah pecah. Yang menarik adalah di dalam teknik ini, bekas pecah atau retakannya tidak disembunyikan. Bekas pecahan tersebut justru ditonjolkan dengan warna emas atau warna kemilau. Tanda pecahan tersebut seakan memberikan nilai historis bagi benda tersebut. Sehingga barang tersebut menjadi terlihat lebih menarik. Bahkan teknik ini juga diterapkan oleh seniman lain ke dalam barang-barang selain barang pecah belah.

Dalam kehidupan kita juga sering terjadi retakan-retakan saat kita mengalami kejatuhan. Saat kita melakukan kesalahan. Sehingga membuat kita merasa sebagai orang yang tidak berharga karena ketidaksempurnaan kita. Akan tetapi kita bersyukur karena Tuhan tidak meninggalkan kita begitu saja. Seperti firman-Nya kepada bangsa Israel bahwa kita seperti bejana. Dan di saat bejana itu rusak, Tuhan akan mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya (Yer. 18:4).

Tuhan kita penuh belas kasihan berinisiatif mengangkat kita dari kehidupan lama kita yang penuh dosa dan membawa kita pada kehidupan yang baru. Tuhan dengan penuh kesabaran terus memproses kehidupan kita semakin hari menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman pahit diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita untuk membuat kita lebih dewasa dan tidak mengulang kembali kesalahan yang sama. Dan Tuhan mau kita saat ini betul-betul menyerahkan hidup kita pada pimpinannya. Karena Dialah yang paling tahu akan kebutuhan kita dan mengerti jalan yang terbaik bagi kita.

Marilah kita tidak pernah menyerah dalam menghadapi jatuh bangun pertumbuhan kerohanian kita. Setiap kita pernah terjatuh dan menimbulkan luka. Janganlah kita merasa malu akan masa lalu kita. Namun marilah kita dengan tegap melangkah ke depan dengan bersandar pada kekuatan Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan terus bekerja dalam hidup kita untuk menjadikan kita karya yang indah. Amin.