JESUS The Non-Ghosting Person

07
Apr

J E S U S:
The Non-Ghosting Person
1 Yohanes 4:10

“Kak, hancur hatiku! Jahat sekali dia! Tega bener, nge-ghosting Saya!” Iya, Saudaraku, beberapa waktu lalu, populer di kalangan anak muda, secara khusus di medsos, satu istilah: ghosting. Apa itu ghosting? Ghosting adalah salah satu fenomena relasi dua belah pihak, dimana salah satu pihak mendadak hilang, kabur tanpa kabar atau penjelasan terlebih dulu. Jadi, simpelnya adalah: dia tau-tau NGILANG tanpa BILANG-BILANG!

Saudaraku, ghosting itu cintanya level manusia. Akan tetapi, sungguh bersyukur, kita punya Tuhan Yesus yang cinta-Nya itu selalu serius sama kita. Yesus yang selalu menggenapi janji-janji-Nya. Tidak pernah terlintas sedetikpun dalam benak-Nya, untuk melakukan ghosting pada kita.

Nah, kalau selama masa Pra-Paskah kemarin, kita sama-sama sudah belajar ‘7 Perkataan Salib Yesus.’ Di sana jelas terlihat, dari satu statement ke statement lainnya: bahwa cinta-Nya tak pernah luntur, Dia tidak pernah berniat untuk mundur; Dia tidak menolak kesulitan & rasa sakit yang harus dihadapi di depan. Via Dolorosa, jalan penderitaan itu Dia jalani hingga tuntas: “Tetelestai.”

Seperti yang dicatat di 1 Yohanes 4:10 (Terjemahan Sederhana Indonesia): “Maka nyatalah kasih yang luar biasa itu: Kasih yang luar biasa bukan ketika kita mengasihi Allah, tetapi ketika Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita— yaitu ketika Allah mengutus Anak-Nya untuk menjadi kurban perdamaian yang menghapus dosa kita di mata Allah, sehingga Allah tidak marah lagi kepada kita.”

Jadi, sudah jelas, Yesus bukanlah TUHAN yang tega melakukan ghosting pada anak-anak-Nya. Bukan TUHAN yang ngilang gitu aja & lupa akan janji-janji-Nya. Pertanyaan berikutnya adalah, untukmu & untukku: jangan-jangan nih, justru kita yang suka melakukan ghosting pada TUHAN? Yah, seperti kata Cak Lontong: “Mikir!”