Hasil Pembenaran

20
Nov

Hasil Pembenaran
(Roma 5:1-11)

Alkitab mencatat bahwa pada waktu manusia jatuh dalam dosa, manusia diusir dari taman Eden. Kita perlu tahu bahwa akibat dari dosa itu sendiri adalah

  1. Manusia putus hubungan dengan Tuhan.
  2. Manusia akan sengsara dalam hidup ini (susah mencari makan, peperangan dimana-mana, dstnya).
  3. Manusia akan menerima murka Tuhan yaitu maut, yang ujungnya neraka.
    Seandainya kita pernah membaca Alkitab secara keseluruhan, kita mungkin mengambil beberapa kesimpulan yang menarik, misalnya Tidak ada manusia yang bisa membuat surga tertarik, kecuali Allah sendiri yang tertarik untuk ditemui. Manusia tidak akan pernah bisa membenarkan dirinya sendiri baik dulu, sekarang dan sampai selamanya.

Kalau manusia tidak bisa membenarkan dirinya sendiri, maka satu-satunya jalan agar manusia menjadi benar adalah jika manusia dibenarkan. Dijadikan benar oleh karya Kristus di kayu salib.

Pada saat kita dibenarkan, maka hasil pembenaran itu bukan sekedar jaminan masuk surga tetapi merupakan sumber berkat yang bersifat kekal. Ketika kita dibenarkan, maka itu berarti ada pendamaian dengan Allah. Dulunya adanya perseteruan, sekarang melalui Kristus yang ada adalah damai sejahtera. Damai sejahtera dengan Allah itu berarti Allah tidak lagi menyimpan dosa-dosa kita di masa lalu. Dan di masa depan kita akan memperoleh kemuliaan tinggal bersama dengan Allah. Bukan hanya didamaikan, tetapi juga mengalami penyertaan Tuhan untuk selamanya. Pembenaran tidak meniadakan pencobaan-pencobaan hidup. Justru membuat kita menderita penganiayaan karena berusaha taat kepada Firman Tuhan. Namun tidak ada kesengsaraan yang bisa memisahkan kita dari Tuhan. Justru pencobaan membuat kita lebih dekat kepada Tuhan dan menjadi serupa dengan Tuhan-mengubah karakter kita menjadi serupa dengan karakter Allah. Di dalam Kesengsaraan kita akan belajar ketekunan, setelah beberapa waktu maka kita terbukti tahan uji dan akhirnya kita bermegah/bersukacita dalam pengharapan.
Kesengsaraan membentuk watak, bergantung pada kasih karunia Allah. Roh kudus tercurah untuk memberi kekuatan kepada anak-anak Allah menghadapi pencobaan.