Rambutmu Terhitung Lho

29
Nov

Rambutmu Terhitung Lho

Lukas 12:7
“… bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Ezzeya Daraghmeh (82 tahun) memiliki kebiasaan unik yang telah dilakukannya sejak usia 15 tahun, yaitu mengumpulkan semua rambutnya, yang digunting dan rontok. Dia mengumpulkan semua rambutnya dalam kain bantal. Dia sangat sayang dengan rambutnya dan tidak mau membuangnya sama sekali.

Rambut memang menjadi perhatian penting bagi kita, karena rambut adalah mahkota. Banyak orang rela mengeluarkan uang untuk perawatannya dan rela direpotkan dengan rambutnya agar kelihatan menarik dan mengikuti perkembangan mode. Walaupun pemotongan dan kerontokan rambut tidak menimbulkan rasa sakit pada fisik, tetapi sering menimbulkan rasa sakit di hati.

Konteks Lukas 12:1-12 adalah peringatan Yesus tentang penganiayaan karena NamaNya oleh orang-orang yang membenci Yesus. Yesus sudah mengetahui apa yang akan terjadi, baik terhadap diriNya dan juga murid-murid-Nya, yaitu penganiayaan. Karena itu, Yesus memberikan persiapan kepada mereka, “Siapakah yang seharusnya mereka takuti?” yaitu kepada Allah. yang sanggup membinasakan tubuh dan jiwa. Manusia hanya membinasakan tubuh.

Lalu Yesus membandingkan dengan pemeliharaan Allah kepada burung pipit dan rambut. Khusus untuk rambut, disebutkan “rambut kepalamu pun terhitung semuanya” oleh Allah. Ini adalah kiasan, yang artinya bahwa setiap bagian hidup kita diketahui Tuhan sampai sedemikian detail.

Mengapa rambut? Sulit dihitung dan dikontrol kita. Kita bisa mengubah warna rambut dan model rambut, tapi tidak bisa mengubah warna rambut yang sesungguhnya dan tidak bisa menahan rambut yang rontok, hanya bisa mengurangi. Tapi Tuhan begitu memperhatikan hal yang detail seperti ini, karena kita jauh lebih berharga daripada banyak burung pipit. Tuhan mengasihi kita, dan puncak kasih-Nya dinyatakan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib.

Kita belum menghadapi penganiayaan seperti yang dialami Yesus dan murid-murid-Nya. Tetapi kita berhadapan dengan ketamakan dan kekuatiran (kelanjutan perikop ini), yang sangat menggoda kita untuk ‘menjual’ Yesus.

Karena itu, percayalah di dalam kasih dan pemeliharaan Tuhan! Kita aman dan terjamin di dalam tangan-Nya. Bahkan rambutmu semua terhitung kok.